Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor membantu membasmi hama ulat bulu dari pohon mangga yang mengganggu warga Cimanggu Wates RT 02/05 Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, Senin mengatakan jumlah ulat bulu yang mengganggu warga Cimanggu Wates itu juga sudah memasuki rumah warga.
Pemilik pohon mangga itu bernama Diki mengaku merasa terganggu dengan ulat bulu tersebut tetapi tidak mampu mengatasi sendiri.
Selain itu, warga sekitar rumah Diki pun mulai mengeluh dengan menyebarnya ulat bulu dari pohon mangga rumah Diki.
Atas laporan mengenai kondisi tersebut, Theo pun mengerahkan beberapa personel untuk membantu mengatasi ratusan ulat bulu itu.
Tim pembasmi ulat dari BPBD pun menyemprotkan cairan pembasmi ulat bulu dan ada pula yang memberanikan diri mengambil satu per satu hewan yang bisa memberi rasa gatal dan infeksi pada kulit itu dengan tangannya.
Para personel itu mewadahi ulat bulu yang ada di pohon dan dinding warga dengan mengumpulkannya ke dalam baskom.
Beruntung, kata Theo, penanganan ulat bulu ini terkoordinasi dengan baik antara warga dengan BPBD sehingga tidak menimbulkan penyakit. "Tidak ada yang kena penyakit gatal, warga mulai terganggu. Kami apresiasi tim yang sigap membantu warga," kata Theo.
Baca juga: Hama ulat bulu serang permukiman dan lahan pertanian Sukabumi
Baca juga: Dispertan Garut terjunkan tim pengendali hama ulat pada tanaman jagung
Baca juga: Hama ulat grayak serang tanaman jagung di Kabupaten Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, Senin mengatakan jumlah ulat bulu yang mengganggu warga Cimanggu Wates itu juga sudah memasuki rumah warga.
Pemilik pohon mangga itu bernama Diki mengaku merasa terganggu dengan ulat bulu tersebut tetapi tidak mampu mengatasi sendiri.
Selain itu, warga sekitar rumah Diki pun mulai mengeluh dengan menyebarnya ulat bulu dari pohon mangga rumah Diki.
Atas laporan mengenai kondisi tersebut, Theo pun mengerahkan beberapa personel untuk membantu mengatasi ratusan ulat bulu itu.
Tim pembasmi ulat dari BPBD pun menyemprotkan cairan pembasmi ulat bulu dan ada pula yang memberanikan diri mengambil satu per satu hewan yang bisa memberi rasa gatal dan infeksi pada kulit itu dengan tangannya.
Para personel itu mewadahi ulat bulu yang ada di pohon dan dinding warga dengan mengumpulkannya ke dalam baskom.
Beruntung, kata Theo, penanganan ulat bulu ini terkoordinasi dengan baik antara warga dengan BPBD sehingga tidak menimbulkan penyakit. "Tidak ada yang kena penyakit gatal, warga mulai terganggu. Kami apresiasi tim yang sigap membantu warga," kata Theo.
Baca juga: Hama ulat bulu serang permukiman dan lahan pertanian Sukabumi
Baca juga: Dispertan Garut terjunkan tim pengendali hama ulat pada tanaman jagung
Baca juga: Hama ulat grayak serang tanaman jagung di Kabupaten Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021