Direktur Utama Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Kota Bogor, Jawa Barat, Ilham Chaidir menyambut baik bantuan alat kesehatan CT-Scan 128 slice berserta MRI 3 Tesla dan ESWL, sebab kini bisa melayani pasien yang membutuhkannya tanpa harus merujuk ke rumah sakit swasta.
"Kami infokan, sekarang sudah tidak perlu merujuk ke swasta, kita bisa lakukan di RSUD," katanya kepada ANTARA di Bogor, Minggu.
Menurut Ilham sebagai RSUD regional di Jawa Barat yang menampung 40 persen pasien dari luar, seperti Kabupaten Bogor dan kota maupun kabupaten sekitarnya keberadaan ketiga alat itu akan sangat membantu pelayanan kesehatan masyarakat.
Baik pasien penyakit jantung, stroke dan kanker dan penyakit tidak menular lain yang membutuhkan alat dengan teknologi tinggi itu bisa terlayani dengan baik.
RSUD Kota Bogor telah mendapatkan bantuan tiga alat itu dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sehari setelah Hari Kesehatan Nasional, yakni Sabtu (13/11).
Selain ketiga alat canggih itu, RSUD Kota Bogor juga bantuan berupa satu unit ambulan dalam rangka HUT ke-44 Pasar Modal dari BEI, KPEI dan KSEI yang diserahkan Ketua Panitia HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia, Syafruddin didamping Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, Hoesen kepada Wali Kota Bogor kepada Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir.
Penggunaan alat-alat canggih pelayanan kesehatan itu diresmikan langsung Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono didampingi jajaran Pemerintah Jawa Barat dan Kota Bogor tersebut.
Ilham mengatakan usaha keras peningkatan layanan kesehatan RSUD Kota Bogor untuk memberikan kepercayaan masyarakat dalam pemulihan kesehatannya telah begitu panjang.
Selama ini, RSUD Kota Bogor menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit swasta bagi pasien yang terdeteksi penyakit dengan kebutuhan diagnosa rinci dan detail mengenai jaringan saraf, tulang dan darah dengan alat MRI. Begitupun pasien kanker yang memerlukan CT-Scan maupun ESWL.
Dalam sehari, RSUD biasa melayani 10-20 orang pasien penyakit jantung, stroke dan kanker yang memerlukan rujukan penggunaan alat-alat itu.
Sedangkan pada saat pandemi, cukup berkurang mulai dari lima sampai 10 orang.
"Tentunya dengan alat yang baik ini, kita bisa memberikan yang terbaik ya," katanya.
Baca juga: Penggunaan tiga alat kesehatan baru RSUD Kota Bogor diresmikan Wamenkes
Baca juga: Wali Kota Bima Arya "berutang nyawa" kepada RSUD Kota Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami infokan, sekarang sudah tidak perlu merujuk ke swasta, kita bisa lakukan di RSUD," katanya kepada ANTARA di Bogor, Minggu.
Menurut Ilham sebagai RSUD regional di Jawa Barat yang menampung 40 persen pasien dari luar, seperti Kabupaten Bogor dan kota maupun kabupaten sekitarnya keberadaan ketiga alat itu akan sangat membantu pelayanan kesehatan masyarakat.
Baik pasien penyakit jantung, stroke dan kanker dan penyakit tidak menular lain yang membutuhkan alat dengan teknologi tinggi itu bisa terlayani dengan baik.
RSUD Kota Bogor telah mendapatkan bantuan tiga alat itu dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sehari setelah Hari Kesehatan Nasional, yakni Sabtu (13/11).
Selain ketiga alat canggih itu, RSUD Kota Bogor juga bantuan berupa satu unit ambulan dalam rangka HUT ke-44 Pasar Modal dari BEI, KPEI dan KSEI yang diserahkan Ketua Panitia HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia, Syafruddin didamping Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, Hoesen kepada Wali Kota Bogor kepada Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir.
Penggunaan alat-alat canggih pelayanan kesehatan itu diresmikan langsung Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono didampingi jajaran Pemerintah Jawa Barat dan Kota Bogor tersebut.
Ilham mengatakan usaha keras peningkatan layanan kesehatan RSUD Kota Bogor untuk memberikan kepercayaan masyarakat dalam pemulihan kesehatannya telah begitu panjang.
Selama ini, RSUD Kota Bogor menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit swasta bagi pasien yang terdeteksi penyakit dengan kebutuhan diagnosa rinci dan detail mengenai jaringan saraf, tulang dan darah dengan alat MRI. Begitupun pasien kanker yang memerlukan CT-Scan maupun ESWL.
Dalam sehari, RSUD biasa melayani 10-20 orang pasien penyakit jantung, stroke dan kanker yang memerlukan rujukan penggunaan alat-alat itu.
Sedangkan pada saat pandemi, cukup berkurang mulai dari lima sampai 10 orang.
"Tentunya dengan alat yang baik ini, kita bisa memberikan yang terbaik ya," katanya.
Baca juga: Penggunaan tiga alat kesehatan baru RSUD Kota Bogor diresmikan Wamenkes
Baca juga: Wali Kota Bima Arya "berutang nyawa" kepada RSUD Kota Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021