Pemerintah Kabupaten Bandung di Provinsi Jawa Barat mengerahkan 1.200 personel ke titik-titik rawan bencana di wilayahnya dalam upaya meningkatkan kecepatan merespons bencana.

"Tentunya ini akan membantu quick response (respons cepat) dalam penanggulangan bencana. Jika nanti ada masyarakat yang melapor, kurang dari satu jam personel kami sudah ada di lapangan," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna di Bandung, Jumat.

Menurut dia, 28 dari 31 wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung tergolong daerah rawan bencana.

Selain itu, ia mengatakan, Kabupaten Bandung tergolong wilayah dengan risiko bencana tinggi berdasarkan Indeks Risiko Bencana Nasional tahun 2020. 

Wilayah Kabupaten Bandung menghadapi potensi bencana alam seperti gempa, banjir, dan tanah longsor.

Dengan kondisi yang demikian, Dadang mengatakan, partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan dibutuhkan untuk meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana. 

"Sinergi dan kolaborasi dengan seluruh elemen, mulai dari TNI-Polri, pemerintah daerah, dan relawan-relawan kebencanaan sangat dibutuhkan,” katanya.

Ia menambahkan, seluruh elemen dalam masyarakat harus berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana. 

"Mari kuatkan komitmen untuk ketangguhan Kabupaten Bandung menghadapi bencana. Niatkan ibadah, asah empati serta rasa kemanusiaan dalam berkontribusi mendukung pembangunan Kabupaten Bandung yang bangkit, edukatif, dinamis, agamis, dan sejahtera," katanya.

Baca juga: Pemkab Bandung optimalkan kolaborasi konvergen tangani kemiskinan ekstrem

Baca juga: Wabup Sahrul Gunawan dorong desa wisata di Bandung promosi via medsos

Baca juga: Pemkab Bandung akan uji coba pembukaan dua destinasi wisata

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021