Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Minggu mencatat bencana banjir dan tanah longsor melanda belasan titik yang salah satu lokasi terdampak bencana tersebut adalah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Taman Bahagia di Kecamatan Warudoyong.
"Hingga malam belasan laporan kejadian bencana masuk ke kami yakni longsor dan banjir yang dipicu hujan deras yang turun dari pagi hingga menjelang malam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Imran Wardhani kepada wartawan di Sukabumi, Minggu.
Dari pantauan di lokasi banjir yang menggenangi sejumlah makam di TPU Taman Bahagia, Kelurahan Benteng selain dipicu oleh hujan deras, juga yang menjadi penyebab utamanya sampah yang menyumbat drainase sehingga air hujan menggenangi Jalan Taman Bahagia dan melimpah hingga menggenangi sejumlah makam.
Lokasi banjir yang berada di cekungan jalan mengakibatkan debit air dengan cepat meningkat dengan ketinggian maksimal kurang lebih 30 cm. Saat ini banjir sudah surut setelah warga dan pengendara bergotong royong membongkar drainase yang tersumbat oleh sampah plastik dan lainnya.
Adapun rincian kejadian bencana yang terjadi di Kota Sukabumi untuk banjir di Kampung Baru Skip RT 04/09, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, belakang Radio Airlangga RW 07, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Jalan Taman Bahagia, Gang Warudoyong, RT 02/02 Kelurahan/Kecamatan Warudoyong,
Kemudian, banjir juga menggenangi Jalan Arief Rahman Hakim, RT 05/09 Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole akibat meluapmnya air sungai sehingga merendam tujuh unit rumah, Jalan Gotongroyong, Ttegalpari RT 02/08 Kelurahan/Kecamatan Gunung puyuh dan banjir pun menggenangi permukiman warga yang berada di belakang Kantor Dishub Kota Sukabumi.
Selanjutnya untuk kejadian longsor di Gang Kobra, RT 01/13, Kelurahan Subangjjaya, Kecamatan Cikole, RT 01/09, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh dan dua titik lainnya yang masih dalam penanganan serta pendataan.
Tidak hanya banjir, hujan deras yang baru reda sekitar pukul 19.00 WIB pada Minggu, (7/11) ini juga menyebabkan satu unit rumah roboh yang berada di Gang Titiran, Kelurahan Sriwedari dan jembatan roboh di RW 08, Jalan Taman Bahagia, Kelurahan Benteng.
"Petugas gabungan dari berbagai instansi sudah disebar ke berbagai titik lokasi bencana dan sebagian bersiaga untuk mengantisipasi adanya bencana susulan lainnya untuk mempercepat penanggulangan dan meminimalkan dampaknya," tambahnya.
Imran mengatakan cuaca buruk seperti ini diperkirakan akan terjadi hingga beberapa waktu ke depan, maka dari itu warga diimbau untuk waspada dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya bencana serta membersihkan saluran air dari berbagai sampah yang menyumbat.
Bencana longsor dan banjir tidak hanya dipicu oleh kondisi cuaca, tetapi perilaku oknum warga yang terbiasa membuang sampah sembarangan bahkan ke sungai yang akhir sungai menjadi dangkal dan tersumbat akibatnya air sungai melimpah ke permukiman warga.
Baca juga: Tiga kecamatan di Sukabumi utara diterjang longsor dan angin kencang
Baca juga: Galian tanah di Sukabumi longsor timbun tiga penambang, satu di antaranya tewas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Hingga malam belasan laporan kejadian bencana masuk ke kami yakni longsor dan banjir yang dipicu hujan deras yang turun dari pagi hingga menjelang malam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Imran Wardhani kepada wartawan di Sukabumi, Minggu.
Dari pantauan di lokasi banjir yang menggenangi sejumlah makam di TPU Taman Bahagia, Kelurahan Benteng selain dipicu oleh hujan deras, juga yang menjadi penyebab utamanya sampah yang menyumbat drainase sehingga air hujan menggenangi Jalan Taman Bahagia dan melimpah hingga menggenangi sejumlah makam.
Lokasi banjir yang berada di cekungan jalan mengakibatkan debit air dengan cepat meningkat dengan ketinggian maksimal kurang lebih 30 cm. Saat ini banjir sudah surut setelah warga dan pengendara bergotong royong membongkar drainase yang tersumbat oleh sampah plastik dan lainnya.
Adapun rincian kejadian bencana yang terjadi di Kota Sukabumi untuk banjir di Kampung Baru Skip RT 04/09, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, belakang Radio Airlangga RW 07, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Jalan Taman Bahagia, Gang Warudoyong, RT 02/02 Kelurahan/Kecamatan Warudoyong,
Kemudian, banjir juga menggenangi Jalan Arief Rahman Hakim, RT 05/09 Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole akibat meluapmnya air sungai sehingga merendam tujuh unit rumah, Jalan Gotongroyong, Ttegalpari RT 02/08 Kelurahan/Kecamatan Gunung puyuh dan banjir pun menggenangi permukiman warga yang berada di belakang Kantor Dishub Kota Sukabumi.
Selanjutnya untuk kejadian longsor di Gang Kobra, RT 01/13, Kelurahan Subangjjaya, Kecamatan Cikole, RT 01/09, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh dan dua titik lainnya yang masih dalam penanganan serta pendataan.
Tidak hanya banjir, hujan deras yang baru reda sekitar pukul 19.00 WIB pada Minggu, (7/11) ini juga menyebabkan satu unit rumah roboh yang berada di Gang Titiran, Kelurahan Sriwedari dan jembatan roboh di RW 08, Jalan Taman Bahagia, Kelurahan Benteng.
"Petugas gabungan dari berbagai instansi sudah disebar ke berbagai titik lokasi bencana dan sebagian bersiaga untuk mengantisipasi adanya bencana susulan lainnya untuk mempercepat penanggulangan dan meminimalkan dampaknya," tambahnya.
Imran mengatakan cuaca buruk seperti ini diperkirakan akan terjadi hingga beberapa waktu ke depan, maka dari itu warga diimbau untuk waspada dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya bencana serta membersihkan saluran air dari berbagai sampah yang menyumbat.
Bencana longsor dan banjir tidak hanya dipicu oleh kondisi cuaca, tetapi perilaku oknum warga yang terbiasa membuang sampah sembarangan bahkan ke sungai yang akhir sungai menjadi dangkal dan tersumbat akibatnya air sungai melimpah ke permukiman warga.
Baca juga: Tiga kecamatan di Sukabumi utara diterjang longsor dan angin kencang
Baca juga: Galian tanah di Sukabumi longsor timbun tiga penambang, satu di antaranya tewas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021