ANTARAJAWABARAT.com, 9/8 - Ekspor mangga gedong dari Cirebon ke Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Emirat Arab terus meningkat dibanding tahun lalu seiring peningkatan produksi buah tersebut.
"Sekarang kita bisa mengirim lima kontainer mangga setiap minggu, tahun lalu hanya satu kontainer mangga bisa diekspor," kata Eksportir Ahmad Abdul Hadi kepada wartawan di Cirebon, Selasa.
Mangga yang diekspor ke berbagai negara Timur Tentah, Singapura dan Malaysia itu adalah mangga gedong. "Sedangkan mangga gedong gincu diperkirakan baru bisa dikirim sehabis Lebaran," katanya.
Ia mengatakan, ekspor mangga ke Timur Tengah tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2007 hingga kini sudah 11 negara tujuan, namun tahun lalu karena hujan hampir sepanjang tahun pengiriman hanya sedikit.
"Oleh karena importir negara konsumen memerlukan kesinambungan pengiriman, kami tahun lalu berupaya memenuhi permintaan dengan cara mengambil mangga di luar Cirebon," katanya.
Untuk tahun ini tampaknya produksi mangga di Kabupaten Cirebon cukup bagus, mudah-mudahan permintaan konsumen di luar negeri bisa dipenuhi, katanya.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon Ali Effendi mengatakan, di Kabupaten Cirebon termasuk salah satu sentra mangga, karena di kabupaten itu terdapat sekitar 9.000 hektare kebun mangga.
Produksi mangga itu dalam keadaan normal sampai 50 kuintal per pohon dalam satu musim, katanya.
Ahmad menambahkan, selain mangga yang menjadi andalan ekspornya ke Timur Tengah adalah manggis dan jambu biji.
Mengenai manggis, ia datangkan dari Sumatera Barat, Lampung, Bogor, Banyuwangi dan Tasikmalaya. "Manggis dari Sumatera dikirim ke Jakarta sebelum diekspor, sedangkan dari Tasikmalaya dan Banyuwangi di kumpulkan dulu di Cirebon baru di ekspor," katanya.
Pengiriman manggis dalam bulan sekarang baru sekitar empat ton per minggu dan itupun masih bersaing dengan eksportir dari Thailand, katanya.
Dikatakannya, manggis Thailand biasanya diekspor pada bulan Mei, Juni, Juli dan awal Agustus. Sebaliknya, ekspor dari Indonesia pada bulan Agustus, September, Oktober dan November karena manggis Thailand pada bulan tersebut sudah habis.
Ditambahkannya, khusus ekspor jambu biji merah hingga kini bisa mengirim antara 1,5 ton hingga dua ton juga ke Timur Tengah.
Ketiga komoditi tersebut hingga kini masih cukup menguntungkan untuk pasaran ekspor, katanya tanpa menyebutkan keuntungan yang didapat.
-yasad-
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Sekarang kita bisa mengirim lima kontainer mangga setiap minggu, tahun lalu hanya satu kontainer mangga bisa diekspor," kata Eksportir Ahmad Abdul Hadi kepada wartawan di Cirebon, Selasa.
Mangga yang diekspor ke berbagai negara Timur Tentah, Singapura dan Malaysia itu adalah mangga gedong. "Sedangkan mangga gedong gincu diperkirakan baru bisa dikirim sehabis Lebaran," katanya.
Ia mengatakan, ekspor mangga ke Timur Tengah tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2007 hingga kini sudah 11 negara tujuan, namun tahun lalu karena hujan hampir sepanjang tahun pengiriman hanya sedikit.
"Oleh karena importir negara konsumen memerlukan kesinambungan pengiriman, kami tahun lalu berupaya memenuhi permintaan dengan cara mengambil mangga di luar Cirebon," katanya.
Untuk tahun ini tampaknya produksi mangga di Kabupaten Cirebon cukup bagus, mudah-mudahan permintaan konsumen di luar negeri bisa dipenuhi, katanya.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon Ali Effendi mengatakan, di Kabupaten Cirebon termasuk salah satu sentra mangga, karena di kabupaten itu terdapat sekitar 9.000 hektare kebun mangga.
Produksi mangga itu dalam keadaan normal sampai 50 kuintal per pohon dalam satu musim, katanya.
Ahmad menambahkan, selain mangga yang menjadi andalan ekspornya ke Timur Tengah adalah manggis dan jambu biji.
Mengenai manggis, ia datangkan dari Sumatera Barat, Lampung, Bogor, Banyuwangi dan Tasikmalaya. "Manggis dari Sumatera dikirim ke Jakarta sebelum diekspor, sedangkan dari Tasikmalaya dan Banyuwangi di kumpulkan dulu di Cirebon baru di ekspor," katanya.
Pengiriman manggis dalam bulan sekarang baru sekitar empat ton per minggu dan itupun masih bersaing dengan eksportir dari Thailand, katanya.
Dikatakannya, manggis Thailand biasanya diekspor pada bulan Mei, Juni, Juli dan awal Agustus. Sebaliknya, ekspor dari Indonesia pada bulan Agustus, September, Oktober dan November karena manggis Thailand pada bulan tersebut sudah habis.
Ditambahkannya, khusus ekspor jambu biji merah hingga kini bisa mengirim antara 1,5 ton hingga dua ton juga ke Timur Tengah.
Ketiga komoditi tersebut hingga kini masih cukup menguntungkan untuk pasaran ekspor, katanya tanpa menyebutkan keuntungan yang didapat.
-yasad-
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011