ANTARAJAWABARAT.com, 5/8 - Vaksin kontrasepsi akan menjadi alternatif bahkan tren baru ber-KB yang aman dan efektif bagi pasangan usia subur di Indonesia.

"Peneliti dari Unbraw Malang, Jatim, telah melakukan penelitian selama 15 tahun tentang vaksin kontrasepsi itu. Untuk merealisasikannya dijalin kerja sama dengan Bio Farma," kata Kabid Humas PT Bio Farma Nurlaela di Bandung, Jumat.

Perusahaan vaksin nasional PT Bio Parma (Persero) menjalin kerja sama dengan peneliti dari Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang untuk membuat dan mengembangkan vaksin kontrasepsi itu.

"Peneliti dari Unbraw telah melakukan penelitian selama 15 tahun tentang vaksin kontrasepsi itu. Untuk merealisasikannya dijalin kerja sama dengan Bio Farma," kata Kepala Bidang Humas PT Bio Farma, Nurlaela di Bandung, Jumat.

Penandatanganan kerjasama riset antara Bio Farma dengan Universitas Brawijaya telah dilakukan pada 26 Juli 2011 lalu di sela-sela Simposium Vaksin Nasional di Jakarta.

Lebih lanjut Nurlaela menyebutkan, riset pertama pengembangan vaksin kontrasepsi itu difokuskan untuk kaum hawa. Namun berdasarkan penelitian dari periset Unbraw itu, vaksin itu bisa juga dikenakan untuk akseptor pria.

"Fokus pertama untuk akseptor wanita, namun ke depan berdasarkan hasil penelitian vaksin itu bisa juga untuk pria," katanya.

Kerja sama yang dijalin dua institusi itu dalam rangka mempercepat proses penelitian yang selama ini sudah dirintis sejak 15 tahun oleh peneliti Unbraw itu.

Sedangkan Bio Farma menurunkan tim risetnya dari Direktorat Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) sebagai pihak yang terlibat langsung dalam penelitian strategis itu.

"Vaksin itu sudah dilakukan uji coba kepada hewan yang hormonnya serupa dengan manusia," katanya.

Lala menyebutkan, kerja sama itu dilakukan dalam rangka perseroan ikut mendorong dan mensukseskan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.

"Bila vaksin ini berhasil dikembangkan, maka jadi alternatif lain selain KB pil, suntik, IUD dan implant yang saat ini digunakan," kata juru bicara PT Bio Farma itu.

Vaksin KB itu menurut dia tidak menimbulkan efek samping dan periode waktu vaksinnya untuk tujuh bulan.

-syarif-

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011