ANTARAJAWABARAT.com, 3/8 - Jalur Lingkar Nagreg memiliki "semi terowongan" sepanjang 400 meter di tanjakan KM 1+25 yang dikerjakan pada tahap kelima proyek itu.

"Jalurnya seperti terowongan, namun bagian atasnya dibiarkan terbuka, tidak ditutup. Pada jalur itulah sebelumnya diwacanakan untuk dibuat terowongan sehingga akhirnya diputuskan dipapas," kata Pejabat Pembuat Komitmen Pembuatan Jalan Lingkar Nagreg dari Kementerian PU, Haryono di Nagreg, Rabu.

Jalur yang terletak di tanjakan yang dikeruk atau dilandaikan itu di kedua sisinya dipasang tebing vertikal "barecorrugated sheet pile" dengan ketinggian 10 meter.

Jalan berkelok-kelok itu dibatasi tebing yang bergelombang. Tabing beton itu dipancangkan dan diperkuat dengan beton pada beberapa bagian tebing jalan itu.

"Pengerjaan di lokasi ini yang merupakan proyek tahap kelima menghabiskan 60 persen anggaran tahun 2011 sebesar Rp93 miliar," kata Haryono.

Haryono menyebutkan, jalur yang sempat diuji coba pada Lebaran 2010 itu sekarang lebih lebar dan disiapkan untuk dilintasi dengan kecepatan maksimal 60 kilometer perjam.

"Jalur tanjakan terakhir di Lingkar Nagreg jauh lebih landai, yakni sekitar 10 persen," kata Haryono.

Selain itu. sebelum H-10, pihaknya akan melengkapi jalur itu dengan penerangan jalan. Menurut Haryono, penerangan jalan itu rencananya mendapat pasokan listrik dari PLN.

"Penerangan jalan akan dipasangkan secepatnya, listriknya diharapkan bisa langsung dari PLN, sehingga tidak perlu pakai genset," katanya.

Sementara itu, Pembangunan Jalur Lingkar Nagreg sepanjang 5,6 kilometer di Kabupaten Bandung menelan biaya senilai Rp340 miliar.

"Total biaya pembangunan Lingkar Nagreg dianggarkan Rp340 miliar, pengerjaanya dilakukan multiyears, termasuk pula dalam lelang pengadaan barang dan jasanya," katanya.

Tahun 2011 merupakan tahun kelima dalam proses pengerjaan Lingkar Nagreg. Saat ini, pengerjaan Lingkar Nagreg sudah memasuki tahap akhir, dimana seluruh jalur sudah hampir sempurna dan direncanakan jalur itu kembali digunakan untuk mengatasi kemacetan Nagreg pada Arus Mudik dan Balik Lebaran 2011.

Sementara itu, pembiayaan untuk tahun 2011 atau tahap kelima, kata Haryono, menghabiskan sebesar Rp93 miliar dari total proyek senilai Rp340 miliar itu.

"Tahun 2011 ini sebagian besar untuk pengerjaan melandaikan tanjakan di Km1+25 sepanjang 400 meter, termasuk untuk pemasangan "barecorrugated sheet pile"," kata Haryono.

Selain itu, juga dilakukan penebalan lapisan aspal sebanyak tiga lapis dalam rangka memperkuat lapisan aspal jalan yang ada saat ini. Penebalan jalan itu ditargetkan rampung sebelum H-10 Lebaran 2011.

-syarif-

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011