ANTARAJAWABARAT.com,8/7 - Harga cumi-cumi di sejumlah pasar tradisional dan beberapa tempat pelelangan ikan pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tetap bertahan di Rp28 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.

Permintaan cumi-cumi dari konsumen tinggi, sedangkan hasil tangkapan nelayan tradisional sulit diandalkan karena faktor cuaca.

Pada musim hujan nelayan setempat mudah menangkap cumi-cumi karena cumi-cumi cukup melimpah diperiaran Jawa, sedangkan memasuki perubahan musim angin barat ke angin timur hasil tangkapan mereka menurun.

Bang Jay, salah seroang pedagang ikan di pasar ikan Indramayu di Indramayu, Jumat, mengatakan, pasokan cumi-cumi dari nelayan kini semakin berkurang akibat perubahan cuaca, sedangkan permintaan dari konsumen tetap tinggi, sehingga harga cumi-cumi bertahan tinggi.

"Harga cumi-cumi dari pemasok saat ini kisaran Rp29 ribu per kilogram, sementara untuk harga eceran bervariasi kurang dari Rp32 ribu per kilogram, harga cumi-cumi sempat tembus Rp35 ribu per kilogram,"katanya.

Pasokan cumi-cumi kini sulit diandalkan, kata dia, karena hasil tangakapan nelayan terus menurun, sehingga harga terus melambung, namun meski hasil tangkapan nelayan maksimal harga tetap bertahan karena permintaannya tinggi.

Cumi-cumi cukup diminati oleh konsumen, lanjut Bang Jay, permintaan yang rutin dari pedagang ikan bakar, karena menu cumi bakar laris dan banyak penggemarnya, diperkirakan karena cumi-cumi tanpa duri dan memilik daging kenyal juga kaya kandungan protein.

Dedi Aryanro Manager Tempat Pelelangan Ikan Glayem Indramayu di Indramayu mengaku, harga cumi-cumi bertahan di Rp28 ribu per kilogram, sebelumnya sempat tembus dikisaran Rp30 ribu per kilogram, saat ini tangkapan cumi-cumi sulit diperkirakan.

Hasil pendaratan ikan kemarin, cumi-cumi cukup mendominasi, kata Dedi, namun harganya tetap bertahan karena cumi-cumi permintaannya tinggi dibandingkan jenis ikan lain.

Menurut dia, harga cumi-cumi sempat anjlok Rp13 ribu per kilogram karena hasil tangkapan nelayan melimpah namun sejumlah nelayan tidak menjualnya langsung mereka olah menjadi cumi-cumi kering sehingga saat harga cumi-cumi stabil.

"Permintaan cumi-cumi kering hasil olahan nelayan tradisional kabupaten Indramayu cukup tinggi, bahkan mereka pasok hingga ke Jakarta, Bandung, Sumedang, Kuningan, kini harga cumi-cumi kering bertahan diharga kurang dari Rp80 ribu per kilogram,"katanya.

Sementara itu Asep SH kepala Desa Singaraja menuturkan, sejumlah nelayan di Desa Singaraja merupakan pemasok cumi-cumi di Indramayu, karena nelayan setempat ada yang khusus menangkap cumi-cumi, musim hujan hasil tangkapan mereka melimpah.

"Harga cumui-cumi saat tangkapan melimpah hanya Rp13 ribu hingga Rp14 ribu per kilogram, namun nelayan setempat memilih untuk mengolah menjadi cumi-cumi kering karena cumi kering nilai jualnya cukup tinggi,"katanya.

Dia menambahkan, jika sedang musim cumi-cumi satu perahu nelayan tradisional bisa mendaratkan kurang dari 250 kilogram cumi-cumi, namun memasuki perubahan angin hasil tangkapan mereka sulit diperkirakan, kini tangkapan cumi-cumi dari nelayan semakin turun.Harga cumi-cumi melambung mencapai kurang dari Rp30 ribu per kilogram.***5***

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011