Direktur Utama Halal Network International (HNI) Agung Yulianto mengatakan jutaan produk halal asli Indonesia siap diekspor ke mancanegara.

“Kini Indonesia patut berbangga, karena kita dapat membuat produk-produk halal yang berkualitas dengan bahan-bahan asli Indonesia dan dibuat di Indonesia. Jadi, sekarang kita tidak perlu lagi impor untuk mendapatkan produk halal berkualitas. Bahkan sebagian besar produk-produk ini telah diekspor ke berbagai negara,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Agung menjelaskan hal tersebut merupakan komitmen perusahaannya dan para anggota di dalamnya untuk mengatasi persoalan ekonomi Indonesia.

“Kami peduli terhadap produk asli Indonesia, karena kami menyadari jika impor lebih besar dari ekspor itu membahayakan negara kita, berarti terjadi defisit neraca perdagangan," jelasnya

Agung menjelaskan Indonesia akan bisa menjadi negara maju jika ekspornya lebih besar dari impor.

“Ketika ekspor meningkat, maka akan terjadi surplus perdagangan, yang berarti devisa negara dan per kapita penduduknya semakin besar. Kesadaran ini yang kami berikan kepada anggota-anggota yang tergabung dalam HNI," ujarnya.

Tak hanya soal produk halal dan ekspor-impor, kepedulian HNI terhadap ekonomi Indonesia juga terwujud dengan mengajak sektor usaha UMKM untuk tumbuh bersama dalam memproduksi produk halal.

“Sebagai perusahaan bisnis halal network di Indonesia yang fokus pada penyediaan produk-produk barang konsumsi yang halal dan berkualitas, kami juga mencoba meningkatkan taraf pelaku UMKM di Indonesia. Saat ini sudah ada lebih dari 21 pelaku UMKM yang menjadi perusahaan besar dengan bergandengan tangan bersama kami,” ungkapnya.

Komisaris HNI Rofik Hananto mengatakan sektor UMKM belum mendapatkan perhatian yang cukup, padahal sebagian besar PDB Indonesia berasal dari UMKM.

“HNI sangat peduli terhadap hal tersebut, sebagai contoh sebelumnya terdapat salah satu pengusaha UMKM yang kami bina, hanya dapat menjual produk sabunnya 500-1.000 buah per bulan, kini setelah kami tingkatkan, produksinya mencapai 2 juta buah per bulan,” tutur Rofik.

Rofik berharap dengan jumlah 4,3 juta anggota yang tergabung di dalamnya, HNI dapat memberikan peran yang signifikan dalam ekonomi Indonesia.

“Kami berharap dapat menjadi solusi untuk meningkatkan penghasilan masyarakat di tengah masa pandemi saat ini,” katanya.

Sementara itu komika Abdur Arsyad, yang didaulat menjadi bintang tamu dalam acara Milad ke-9 HNI pada Minggu (17/10) mengapresiasi inisiatif HNI dalam mengembangkan produk halal di Indonesia.

Menurutnya, umat Islam di Indonesia harus memberikan kontribusi maksimal bagi negara.

“Umat Islam di Indonesia harus memiliki peran penting dalam ekonomi, baik untuk mengatur ekonomi bagi dirinya sendiri ataupun untuk negara. Kita harus bersatu untuk itu, agar ekonomi umat Islam semakin jaya,” tandasnya.

HNI sendiri saat ini, sejak berdiri di tahun 2012 telah memiliki lebih dari 200 ribu gerai yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara. HNI telah mengeluarkan beraneka ragam produk kebutuhan rumah tangga seperti kosmetik, makanan dan minuman, hingga obat-obatan.

Baca juga: Menag: Obat-obatan dan kosmetik wajib sertifikasi halal mulai 17 Oktober

Baca juga: Pelaku UMKM di Garut terima sertifikat halal gratis

Baca juga: MUI nilai sertifikasi halal bakal untungkan produsen

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021