Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan pembinaan terhadap ulama-ulama di wilayahnya yang termakan berita-berita bohong atau hoaks soal vaksin COVID-19.

"Banyak ulama termakan hoaks, jadi kami lakukan pembinaan. Pembinaan dilakukan tentang edukasi mengenai bahaya hoaks khususnya mengenai vaksinasi," ungkap Ketua Bidang Pendidikan MUI Kabupaten Bogor Saepudin Muhtar alias Gus Udin usai pembinaan ulama di Megamendung, Bogor, Kamis.

Menurut dia, kini MUI Kabupaten Bogor sedang fokus melakukan pembinaan kepada tokoh alim ulama dan anggotanya di tingkat Kecamatan dan Desa, mengenai keorganisasian dan kesadaran vaksinasi COVID-19.

"Karena masih rendahnya capaian vaksinasi, kami melakukan pembinaan di 40 kecamatan melibatkan tokoh-tokoh alim ulama dan MUI Kecamatan serta MUI desa," kata Gus Udin.

Wakil Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa saat ini pihaknya secara intensif memberikan edukasi mengenai kehalalan dan keamanan vaksin COVID-19.

Ia menyebutkan, langkah MUI ini merupakan salah satu ikhtiar dalam penanganan COVID-19 di Kabupaten Bogor. Upayanya tersebut diawali dengan peluncuran vaksinasi massal MUI di Pondok Pesantren Darussalam Ciomas, Bogor, pada Kamis 23 September 2021.

"Kita membantu percepatan Vaksinasi di Kabupaten Bogor sebagai ikhtiar menjaga jiwa dan kesehatan umat dari paparan virus COVID-19," kata Gus Udin.

Sementara, Ketua MUI Kabupaten Bogor KH Ahmad Mukri Aji menyebutkan, teknis percepatan vaksinasi yang dilakukan oleh MUI Kabupaten Bogor yaitu mengerahkan pengurus MUI di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor untuk menyosialisasikan pentingnya vaksinasi.

"Pengurus MUI Kecamatan dan Desa sudah vaksinasi. Untuk sekarang kami menyasar ke Ponpes dan lembaga pendidikan Islam  lainnya," ujarnya.

Saat ini capaian vaksinasi di Kabupaten Bogor baru 31,84 persen atau 2,69 juta dosis vaksin dari target 70 persen jumlah penduduk yakni 4,2 juta orang atau setara dengan 8,5 juta dosis vaksinasi.

Baca juga: Hoaks hambat penanganan pandemi, ujar Kominfo

Baca juga: Kemenkes: Hoaks jadi tantangan terbesar sosialisasi dan percepatan vaksinasi

Baca juga: Begini sikap pemerintah terhadap akun pesohor yang tolak vaksin

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021