Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengarakan pembangunan jembatan di jalan Kampung Situ Asem RW 14, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor akan rampung pada akhir Oktober 2021.
""Progres pembangunan jembatan sudah 85 persen. Tadi saya cek memang agak terlambat, ada deviasi sekitar lima persen. Insya Allah, Oktober ini selesai," kata Bima Arya dalam keterangannya, di Bogor, Rabu.
Ia menjelaskan, jembatan yang dibangun yang dibangun sejak Juli tersebut sesungguhnya adalah jalan di Kampung Situ Asem yang kerap ambles dan longsor beberapa tahun terakhir.
"Pada bulan Oktober dipastikan berubah menjadi jembatan yang bisa dilalui kendaraan sehingga memperlancar akses masyarakat dari Kota Bogor ke Kabupaten Bogor dan sebaliknya," katanya.
Hujan deras pada 7-8 Mei 2021 di Kota Bogor menyebabkan Jalan Kampung Situ Asem tersebut kembali ambles akibat struktur tanah yang labil, tidak kuat menahan deras air, terlebih ada pondasi tanah yang tergerus oleh aliran Kali Cigede Kulon.
Setidaknya telah lima kali jalan ini ambles sejak tahun 2019, 2020, dan 2021, tatkala Kota Hujan ini diguyur oleh hujan lebat dan membuat akses jalan tertutup. Perbaikan jalan yang beberapa kali dilakukan tak membuat konstruksi jalan bertahan.
Pemerintah Kota Bogor, seusai kejadian tanah ambles dan longsor di jalan, sedalam tiga meter tersebut, memutuskan untuk membangun jembatan baru sepanjang belasan meter, sebagai pengganti jalan yang kerap ambles tersebut. Akses jalan menjadi tertutup karena ada pembangunan jembatan, lalu lintas dialihkan ke jalur lain.
Sebelumnya, pada Minggu (10/10) Bima Arya telah meninjau langsung perkembangan pembangunan jembatan yang menelan biaya miliaran rupiah itu.
Pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut telah berlangsung sejak 4 Juni lalu dan target awal direncanakan selesai dalam 120 hari.
Wali Kota menambahkan keterlambatan pengerjaan itu karena persoalan teknis, terkait dengan titik-titik yang longsor ketika dikerjakan karena struktur tanah labil. Ada juga persoalan utilitas bawah tanah (jaringan telekomunikasi, pipa air, kabel listrik), tetapi secara keseluruhan masih dalam jalur (on the track).
Setelah jembatan ini selesai, kata Bima, juga akan dilakukan pengerjaan peningkatan jalan sebagai akses menuju Cilebut, Kecamatan Sukarajaa, Kabupaten Bogor, dari Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
"Akhir tahun ini bersamaan dengan pekerjaan peningkatan jalan dari perempatan Kayumanis. Insya Allah akhir tahun ini sudah bisa dinikmati oleh warga," katanya.
Baca juga: Pemda dan DPRD Kota Bogor bicarakan langkah perbaikan Jembatan MA Salmun
Baca juga: Dinas PUPR Kota Bogor terkendala finalisasi DED proyek Jembatan Otista
Baca juga: Pemkot Bogor akan lebarkan jalan dan jembatan Otista atasi kemacetan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
""Progres pembangunan jembatan sudah 85 persen. Tadi saya cek memang agak terlambat, ada deviasi sekitar lima persen. Insya Allah, Oktober ini selesai," kata Bima Arya dalam keterangannya, di Bogor, Rabu.
Ia menjelaskan, jembatan yang dibangun yang dibangun sejak Juli tersebut sesungguhnya adalah jalan di Kampung Situ Asem yang kerap ambles dan longsor beberapa tahun terakhir.
"Pada bulan Oktober dipastikan berubah menjadi jembatan yang bisa dilalui kendaraan sehingga memperlancar akses masyarakat dari Kota Bogor ke Kabupaten Bogor dan sebaliknya," katanya.
Hujan deras pada 7-8 Mei 2021 di Kota Bogor menyebabkan Jalan Kampung Situ Asem tersebut kembali ambles akibat struktur tanah yang labil, tidak kuat menahan deras air, terlebih ada pondasi tanah yang tergerus oleh aliran Kali Cigede Kulon.
Setidaknya telah lima kali jalan ini ambles sejak tahun 2019, 2020, dan 2021, tatkala Kota Hujan ini diguyur oleh hujan lebat dan membuat akses jalan tertutup. Perbaikan jalan yang beberapa kali dilakukan tak membuat konstruksi jalan bertahan.
Pemerintah Kota Bogor, seusai kejadian tanah ambles dan longsor di jalan, sedalam tiga meter tersebut, memutuskan untuk membangun jembatan baru sepanjang belasan meter, sebagai pengganti jalan yang kerap ambles tersebut. Akses jalan menjadi tertutup karena ada pembangunan jembatan, lalu lintas dialihkan ke jalur lain.
Sebelumnya, pada Minggu (10/10) Bima Arya telah meninjau langsung perkembangan pembangunan jembatan yang menelan biaya miliaran rupiah itu.
Pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut telah berlangsung sejak 4 Juni lalu dan target awal direncanakan selesai dalam 120 hari.
Wali Kota menambahkan keterlambatan pengerjaan itu karena persoalan teknis, terkait dengan titik-titik yang longsor ketika dikerjakan karena struktur tanah labil. Ada juga persoalan utilitas bawah tanah (jaringan telekomunikasi, pipa air, kabel listrik), tetapi secara keseluruhan masih dalam jalur (on the track).
Setelah jembatan ini selesai, kata Bima, juga akan dilakukan pengerjaan peningkatan jalan sebagai akses menuju Cilebut, Kecamatan Sukarajaa, Kabupaten Bogor, dari Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
"Akhir tahun ini bersamaan dengan pekerjaan peningkatan jalan dari perempatan Kayumanis. Insya Allah akhir tahun ini sudah bisa dinikmati oleh warga," katanya.
Baca juga: Pemda dan DPRD Kota Bogor bicarakan langkah perbaikan Jembatan MA Salmun
Baca juga: Dinas PUPR Kota Bogor terkendala finalisasi DED proyek Jembatan Otista
Baca juga: Pemkot Bogor akan lebarkan jalan dan jembatan Otista atasi kemacetan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021