Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan kasus gagal tumbuh pada anak atau "stunting" di Kabupaten Garut, Jawa Barat terjadi penurunan hingga saat ini tercatat tinggal 10 ribuan anak tersebar di 42 kecamatan dan menjadi perhatian khusus untuk mendapatkan penanganan.

"Jadi alhamdulillah ada penurunan yang signifikan, yang pertama sangat penting itu kita harus tahu trennya, sehingga kita bisa mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan seluruh aparat pemerintah dan masyarakat," kata Helmi Budiman saat menghadiri kegiatan ekpose data hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Garut, Senin.

Ia menyampaikan kasus gagal tumbuh maupun gizi buruk pada anak di Garut setiap tahunnya dilaporkan terus turun dari semula 6,4 persen, turun menjadi 5 persen, kemudian saat ini 4,8 persen atau tinggal 10 ribuan anak.

Penurunan kasus itu, Helmi menyampaikan apresiasi terhadap kinerja aparatur pemerintah maupun masyarakat dalam melakukan upaya menurunkan angka gagal tumbuh pada anak di Garut.

Saat ini, lanjut dia, tercatat kasusnya sebanyak 10 ribuan anak tersebar di 42 kecamatan mengalami gagal tumbuh yang akan menjadi tugas bersama untuk mengatasinya.

"Kami sudah memiliki data 4,8 persen yang memang 'stunting', dan itu membutuhkan perhatian," katanya.

Ia menginstruksikan seluruh aparatur kecamatan, desa, maupun elemen masyarakat untuk bergerak bersama turun ke lapangan mengatasi permasalahan tersebut dengan membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

"Saya tadi memerintahkan agar para camat beserta seluruh jajarannya untuk terjun langsung ke lapangan melihat bagaimana perkembangan daripada anak-anak kita yang dinyatakan 'stunting'," kata Helmi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Maskut Farid menambahkan pihaknya selalu melakukan evaluasi data dalam setiap kegiatan penimbangan berat badan pada anak yang mengalami gagal tumbuh setiap enam bulan sekali.

Tahun ini, kata dia, sudah melakukan evaluasi data penimbangan sekitar Februari dan Agustus hasilnya ada penurunan kasus, meskipun masih ada yang harus diselesaikan dalam program berikutnya untuk 10 ribuan anak.

"Setiap tahun sudah bagus, tinggal PR-nya adalah bagaimana yang sudah terdata ini kita bisa selesaikan, kita bisa kurangi 'stunting'nya, sehingga mudah-mudahan enam bulan ke depan bukan stunting lagi, sudah normal," katanya.

Baca juga: Meski landai, masyarakat Garut diimbau tetap waspadai COVID-19

Baca juga: Bupati Garut maksimalkan PAD 2 tahun terakhir kepemimpinan
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021