Garut, 10/5 (ANTARA) - Menteri Negara RI Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faisal Zaeni telah mengembangkan bisnis modal bedah desa dengan memanfaatkan lahan dalam upaya mengatasi pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal.

"Kita harapkan keikutsertaan seluruh stakeholder untuk mendorong pengembangan bedah desa ini," kata Helmy saat meninjau lokasi bencana banjir bandang di Garut, Jawa Barat, Selasa.

Bisnis modal bedah desa itu, dijelaskannya, memanfaatkan lahan-lahan yang terlantar untuk pengembangan ekonomi lokal dengan berbasis komoditas unggulan.

Menurut dia, konsep tersebut dapat berjalan baik dengan dukungan dari berbagai investor dalam membantu mengatasi daerah tertinggal di Indonesia.

Di Indonesia ,dijelaskan Helmy, ada 50 kabupaten yang sudah dibentuk dalam konsep bisnis modal bedah desa yang dibagi-bagi tergantung komoditi unggulan yang dimiliki daerah masing-masing.

Dari 50 kabupaten di Indonesia, 30 kabupaten difokuskan pada pengembangan rumput laut dan 20 kabupaten pada basis perkebunan dan pertanian.

Terkait anggaran yang dibutuhkan dalam pengembangan konsep tersebut, Helmy mengatakan, tergantung kebutuhan daerah yang akan dikembangkan potensinya.

Ia menambahkan anggaran dibantu dari investor yang mendukung dalam program tersebut yakni dari dana CSR BUMN dibantu program kemitraaan Bina Lingkungan (PKBL).

Dalam menjalankan konsep bisnis modal bedah desa, kata dia pemerintah daerah dapat mengusulkan lokasi mana yang dapat dijadikan pengembangan lahan menjadi Hutan Tanaman Rakyat (HTR).

"Saya kira bisa diusulkan oleh pemerintah daerah, untuk melihat daerah mana yang dimungkinan menjadi hutan tanaman rakyat, agar daerah tertinggal itu tidak melabrak alih fungsi hutan tanaman rakyat," katanya. ***5***


Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011