Jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor mendampingi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Yahya pada tasyakuran selesainya pembangunan Joglo Raden Saleh Sjarif Bustaman, pelukis dunia asal Nusantara.
"Kami di NU sangat mengapresiasi inisiasi dan dukungan berbagai pihak yang telah merealisasikan pembangunan Joglo Raden Saleh, yang juga pahlawan nasional," kata Ketua PCNU Kota Bogor, Jawa Barat Dr Ir H Ifan Haryanto, Msc saat ditemui di lokasi acara, Kota Bogor, Rabu.
Pembangunan Joglo Raden Saleh Sjarif Bustaman dipusatkan di Situs Makam Raden Saleh di kawasan Empang, Kota Bogor.
Raden Saleh merupakan merupakan Pahlawan Nasional yang lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 1811 Masehi dan dan wafat di Bogor 23 April 1880.
Ifan menjelaskan Raden Saleh merupakan seniman keturunan priyayi Jawa yang karyanya dikenal sampai Eropa.
Karya Raden Saleh, kata dia, bukan hanya sekadar bernilai seni, namun juga mengandung nilai sejarah.
Ia mengemukakan bahwa salah satu karyanya yang paling terkenal adalah lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Pemerintah Kolonial Belanda Pada tahun 1857.
Menurut dia, situs Makam Raden Saleh merupakan cagar budaya yang perlu dijaga dan dirawat bersama.
Karya sang maestro dan kontribusinya terhadap negara menjadikan Raden Saleh ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional yang patut diteladani.
Ia menambahkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.
Karena itulah, kata Ifan Haryanto, PCNU Kota Bogor akan ikut mendukung upaya-upaya pelestarian situs sejarah semacam itu.
Hadir dalam peresmian Joglo Raden Saleh oleh anggota Wantipres Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Yahya itu muspida Kota Bogor di antaranya Wali Kota Bogor Bima Arya, Kapolres, Dandim, Rois Syuriah NU KH Mustafa Abdullah Bin Nuh, Musytasyar KH Fuad Fithrie Fachrurrozie, serta jajaran Pengurus PCNU Kota Bogor lainnya.
Sebelum peresmian acara dimulai dengan tawassul, tahlil, khotmil Quran serta pembacaan Burdah.
Kemudian setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dilakukan penandatanganan prasasti serta tausiyah oleh Habib Lutfi bin Ali Yahya.
Baca juga: Sejuta santri di Jawa Barat ikut Istighosah Kubro secara virtual, dihadiri Habib Luthfi dan Gubernur
Baca juga: Habib Luthfi berikan tausiah kepada 1.300 warga Lapas Cikarang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami di NU sangat mengapresiasi inisiasi dan dukungan berbagai pihak yang telah merealisasikan pembangunan Joglo Raden Saleh, yang juga pahlawan nasional," kata Ketua PCNU Kota Bogor, Jawa Barat Dr Ir H Ifan Haryanto, Msc saat ditemui di lokasi acara, Kota Bogor, Rabu.
Pembangunan Joglo Raden Saleh Sjarif Bustaman dipusatkan di Situs Makam Raden Saleh di kawasan Empang, Kota Bogor.
Raden Saleh merupakan merupakan Pahlawan Nasional yang lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 1811 Masehi dan dan wafat di Bogor 23 April 1880.
Ifan menjelaskan Raden Saleh merupakan seniman keturunan priyayi Jawa yang karyanya dikenal sampai Eropa.
Karya Raden Saleh, kata dia, bukan hanya sekadar bernilai seni, namun juga mengandung nilai sejarah.
Ia mengemukakan bahwa salah satu karyanya yang paling terkenal adalah lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Pemerintah Kolonial Belanda Pada tahun 1857.
Menurut dia, situs Makam Raden Saleh merupakan cagar budaya yang perlu dijaga dan dirawat bersama.
Karya sang maestro dan kontribusinya terhadap negara menjadikan Raden Saleh ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional yang patut diteladani.
Ia menambahkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.
Karena itulah, kata Ifan Haryanto, PCNU Kota Bogor akan ikut mendukung upaya-upaya pelestarian situs sejarah semacam itu.
Hadir dalam peresmian Joglo Raden Saleh oleh anggota Wantipres Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Yahya itu muspida Kota Bogor di antaranya Wali Kota Bogor Bima Arya, Kapolres, Dandim, Rois Syuriah NU KH Mustafa Abdullah Bin Nuh, Musytasyar KH Fuad Fithrie Fachrurrozie, serta jajaran Pengurus PCNU Kota Bogor lainnya.
Sebelum peresmian acara dimulai dengan tawassul, tahlil, khotmil Quran serta pembacaan Burdah.
Kemudian setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dilakukan penandatanganan prasasti serta tausiyah oleh Habib Lutfi bin Ali Yahya.
Baca juga: Sejuta santri di Jawa Barat ikut Istighosah Kubro secara virtual, dihadiri Habib Luthfi dan Gubernur
Baca juga: Habib Luthfi berikan tausiah kepada 1.300 warga Lapas Cikarang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021