Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan 15 perusahaan rintisan (startup) terpiih yang akan mengikuti program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 3.
"Saya ingin mengucapkan selamat sebesar-besarnya kepada 15 startup yang mengikuti program startup studio Indonesia batch ketiga," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara virtual, Senin.
Semuel mengatakan terpilihnya 15 startup tersebut telah melalui proses seleksi yang ketat dari total 5.723 pendaftar SSI batch 3.
Adapun ke-15 startup terpilih yaitu AturKuliner, AyoBlajar, Bicarakan, Bolu, Eateroo, Finku, FishLog, Gajiku, Imajin, Keyta, Powerbrain, KreatifHub, Sgara, Soul Parking, dan Zi.Care.
Batch ketiga dari program Startup Studio Indonesia akan berlangsung mulai September hingga Desember 2021.
“Terus mengusung konsep ‘more brainstorming, less classes’, Startup Studio Indonesia menitikberatkan pada pembekalan ilmu dan wawasan praktis melalui sesi coaching oleh lebih dari 60 fasilitator yang merupakan para praktisi startup aktif dan terkemuka," kata Semuel.
Sesi pelatihan itu nantinya akan fokus membahas upaya penyempurnaan produk dan model bisnis, serta peningkatan loyalitas pengguna sebelum startup masuk tahap ekspansi pasar.
Semuel mengatakan hal itu dilakukan untuk membantu mempersiapkan mereka dalam menghadapi ketidakpastian pasar
Para startup terpilih akan mengikuti sesi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching terkait dengan product-market-fit selama empat bulan.
Dalam tahap 1-on-1 Coaching, startup terpilih berkesempatan dibina dan dilatih langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup ternama, seperti Moses Lo (Co-founder Xendit), Christopher Madiam (Co-founder Sociolla), Fajar A. Budiprasetyo (Co-founder Happyfresh), Suwandi Soh (Co-founder Mekari), dan Hiro Kiga (Co-founder Wallex).
Rangkaian program SSI kemudian akan ditutup di penghujung tahun dengan Milestone Day, di mana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaian di depan para stakeholders industri.
"Kami berharap melalui program ini Kementerian Kominfo dapat mencetak 150 startup digital hingga tahun 2024 yang berhasil mengembangkan skala bisnisnya dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari venture capital," ucap Semuel.
Startup Studio Indonesia merupakan program Kementerian Kominfo, bertujuan mendampingi dan membina para startup digital yang sedang berada di proses product-market fit agar bisa berkembang semakin pesat.
Startup Studio Indonesia hadir untuk memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan 1000 Startup Digital dan Nexticorn yang telah lebih dulu diluncurkan oleh kementerian.
Diluncurkan tahun 2020, Startup Studio Indonesia telah berkembang menjadi salah satu program inkubasi dan akselerasi startup terpopuler di Indonesia.
Baca juga: Kominfo kembali tegaskan data PeduliLindungi tak bocor
Baca juga: Menkominfo tegaskan tak ada ruang untuk penista agama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Saya ingin mengucapkan selamat sebesar-besarnya kepada 15 startup yang mengikuti program startup studio Indonesia batch ketiga," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara virtual, Senin.
Semuel mengatakan terpilihnya 15 startup tersebut telah melalui proses seleksi yang ketat dari total 5.723 pendaftar SSI batch 3.
Adapun ke-15 startup terpilih yaitu AturKuliner, AyoBlajar, Bicarakan, Bolu, Eateroo, Finku, FishLog, Gajiku, Imajin, Keyta, Powerbrain, KreatifHub, Sgara, Soul Parking, dan Zi.Care.
Batch ketiga dari program Startup Studio Indonesia akan berlangsung mulai September hingga Desember 2021.
“Terus mengusung konsep ‘more brainstorming, less classes’, Startup Studio Indonesia menitikberatkan pada pembekalan ilmu dan wawasan praktis melalui sesi coaching oleh lebih dari 60 fasilitator yang merupakan para praktisi startup aktif dan terkemuka," kata Semuel.
Sesi pelatihan itu nantinya akan fokus membahas upaya penyempurnaan produk dan model bisnis, serta peningkatan loyalitas pengguna sebelum startup masuk tahap ekspansi pasar.
Semuel mengatakan hal itu dilakukan untuk membantu mempersiapkan mereka dalam menghadapi ketidakpastian pasar
Para startup terpilih akan mengikuti sesi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching terkait dengan product-market-fit selama empat bulan.
Dalam tahap 1-on-1 Coaching, startup terpilih berkesempatan dibina dan dilatih langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup ternama, seperti Moses Lo (Co-founder Xendit), Christopher Madiam (Co-founder Sociolla), Fajar A. Budiprasetyo (Co-founder Happyfresh), Suwandi Soh (Co-founder Mekari), dan Hiro Kiga (Co-founder Wallex).
Rangkaian program SSI kemudian akan ditutup di penghujung tahun dengan Milestone Day, di mana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaian di depan para stakeholders industri.
"Kami berharap melalui program ini Kementerian Kominfo dapat mencetak 150 startup digital hingga tahun 2024 yang berhasil mengembangkan skala bisnisnya dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari venture capital," ucap Semuel.
Startup Studio Indonesia merupakan program Kementerian Kominfo, bertujuan mendampingi dan membina para startup digital yang sedang berada di proses product-market fit agar bisa berkembang semakin pesat.
Startup Studio Indonesia hadir untuk memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan 1000 Startup Digital dan Nexticorn yang telah lebih dulu diluncurkan oleh kementerian.
Diluncurkan tahun 2020, Startup Studio Indonesia telah berkembang menjadi salah satu program inkubasi dan akselerasi startup terpopuler di Indonesia.
Baca juga: Kominfo kembali tegaskan data PeduliLindungi tak bocor
Baca juga: Menkominfo tegaskan tak ada ruang untuk penista agama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021