Indramayu, 28/4 (ANTARA) - Hujan berkepanjangan di Pantura menyebabkan produksi ikan asin di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menurun sehingga permintaan konsumen tidak terpenuhi.

Salah seorang pengusaha ikan asin di Karangsong Indramayu Andi, Kamis,mengatakan hujan berkepanjangan selama tahun 2010 hingga sekarang produski ikan asin terganggu sehingga beberapa pesanan pelangganya tidak terpenuhi.

Dikatakannya, pengusaha ikan asin di Kabupaten Indramayu masih tradisional mereka hanya mengandalkan panas matahari, sementara ini hujan terus mengguyur Pantura, sehingga proses pengeringan terhambat apalagi hujan tersebut siang hari.

"Hujan terus-menerus ikan asin sulit kering bisa satu pekan baru dikemas, padahal biasanya cuaca panas paling hanya membutuhkan dua hari," katanya.

Proses pengeringan terlalu lama, kualitas ikan asin kurang maksimal namun
pelanggan cukup memahami hal tersebut, sehingga permintaan pasar tetap tinggi.

Hal yang sama Waskidi salah seorang pengusaha ikan asin lain di Indramayu mengaku, hujan berkepanjangan cukup menghambat proses pengeringan, sehingga produksi ikan asin tersebut semakin menurun.

Menurut dia, musim hujan tahun ini cukup lama sehingga banyak dikeluhkan oleh semua pengusaha ikan asin di pantura, padahal pasokan bahan baku dari nelayan setempat tidak ada kendala, karena hasil tangkapan mereka melimpah.

Dikatakan Waskidi, meski produksi ikan asin terhambat untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan harga ikan asin tidak mengalami kenaikan tinggi paling hanya Rp2.000 per kilogram, seperti ikan asin jambal kualitas biasa dengan ukuran kecil dijual Rp23 ribu hingga Rp25 ribu sebelumnya hanya Rp20 ribu.

Sementara itu dikatakan Manajer TPI Karangsong Indramayu Rusmanto, hujan berkepanjangan tidak berpengaruh terhadap produksi ikan di TPI Karangsong, sehingga pasokan bahan baku ikan asin tetap aman.

"Pendaratan ikan di TPI Karangsong setiap hari berjalan normal, harga berbagai jenis ikan relatif stabil, berbeda dengan Tempat Pelelangan Ikan lainnya cuaca buruk biasanya pasokan ikan terhambat, sehingga harga ikan melonjak," katanya.

Dia menambahkan, pengusaha ikan asin sekitar TPI Karangsong terbantu dengan pendaratan ikan yang stabil karena bahan baku bagi mereka selalu terpenuhi, namun kondisi hujan terus menerus proses pengeringan ikan asin terhambat. Sehingga produksinya menurun dibandingkan musim kemarau.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011