CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengatakan Rumah Zakat telah memberikan santunan dan beasiswa bagi 45.000 anak yatim piatu dan dhuafa yang terdampak COVID-19.
"Kami beri santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa dan beasiswa bagi anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia karena COVID-19. Sampai hari ini kami berikan santunan dan beasiswa untuk masa depan kepada 45.000 anak di seluruh Indonesia," kata Nur Efendi dalam dialog bertema "Kolaborasi Dalam Berbagi di Tengah Pandemi" yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Dalam membantu menangani COVID-19 di Tanah Air, pihaknya berfokus pada empat hal yakni pemberian informasi yang jelas mengenai pandemi COVID-19, bantuan bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.
"Di kesehatan, kami merilis telekonsultasi, luar biasa, selama 24 jam orang akses, membantu sarana prasarana RS, menyediakan RS lapangan dan ruang-ruang isolasi, ada layanan pinjam oksigen, dua bulan (layanan pinjam oksigen) tidak berhenti 24 jam, layanan mobil ambulan gratis untuk pasien dan jenazah serta vaksinasi," tutur Nur.
Di bidang sosial, pihaknya menyiapkan paket sembako dan makanan siap saji untuk masyarakat terdampak pandemi di 34 provinsi serta memberikan santunan dan beasiswa kepada anak-anak yatim piatu dan dhuafa.
Di bidang ekonomi, pihaknya melibatkan warga yang terkena PHK dalam kegiatan padat karya produktif.
"Masyarakat yang terkena PHK kami libatkan dalam aktivitas-aktivitas di RZ sehingga mereka dapat penghasilan," katanya.
Selain itu pihaknya membeli produk-produk UMKM dan menyalurkan produk tersebut kepada masyarakat terdampak.
Baca juga: Pemprov Jabar siap bantu pendidikan anak yatim piatu terdampak pandemi
Baca juga: 946 anak di Bekasi kehilangan orang tua selama pandemi
Baca juga: Wali Kota Bogor instruksikan pendampingan anak yatim piatu korban COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami beri santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa dan beasiswa bagi anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia karena COVID-19. Sampai hari ini kami berikan santunan dan beasiswa untuk masa depan kepada 45.000 anak di seluruh Indonesia," kata Nur Efendi dalam dialog bertema "Kolaborasi Dalam Berbagi di Tengah Pandemi" yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Dalam membantu menangani COVID-19 di Tanah Air, pihaknya berfokus pada empat hal yakni pemberian informasi yang jelas mengenai pandemi COVID-19, bantuan bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.
"Di kesehatan, kami merilis telekonsultasi, luar biasa, selama 24 jam orang akses, membantu sarana prasarana RS, menyediakan RS lapangan dan ruang-ruang isolasi, ada layanan pinjam oksigen, dua bulan (layanan pinjam oksigen) tidak berhenti 24 jam, layanan mobil ambulan gratis untuk pasien dan jenazah serta vaksinasi," tutur Nur.
Di bidang sosial, pihaknya menyiapkan paket sembako dan makanan siap saji untuk masyarakat terdampak pandemi di 34 provinsi serta memberikan santunan dan beasiswa kepada anak-anak yatim piatu dan dhuafa.
Di bidang ekonomi, pihaknya melibatkan warga yang terkena PHK dalam kegiatan padat karya produktif.
"Masyarakat yang terkena PHK kami libatkan dalam aktivitas-aktivitas di RZ sehingga mereka dapat penghasilan," katanya.
Selain itu pihaknya membeli produk-produk UMKM dan menyalurkan produk tersebut kepada masyarakat terdampak.
Baca juga: Pemprov Jabar siap bantu pendidikan anak yatim piatu terdampak pandemi
Baca juga: 946 anak di Bekasi kehilangan orang tua selama pandemi
Baca juga: Wali Kota Bogor instruksikan pendampingan anak yatim piatu korban COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021