Garut, 8/4 (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap penyakit campak menyerang kalangan anak-anak di tiga desa, Kecamatan Pasirwangi.
"Situasi seperti ini KLB, karena penyakit ini serempak lebih dari biasanya dan memang ada ditemukan seorang anak meninggal," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dede Rochmansyah, kepada wartawan, Jumat.
Seorang anak meninggal tersebut, kata Dede, karena terserang penyakit campak dan demam dengan kondisi daya tahan tubuhnya lemah.
Menurut dia, wabah penyakit campak bisa saja menyebabkan kematian pada seorang anak kalau penderita mengidap penyakit lain atau kondisi tubuhnya memang sudah sangat lemah.
"Bisa saja menyebabkan kematian, kondisi kesehatan tubuhnya kurang bagus dan itu mungkin saja terjadi," kata Dede.
Berdasarkan data terakhir penderita campak di tiga desa Kecamatan Pasirwangi sudah mencapai 151 orang, sebagian yang ditemukan akhir Maret 2011 sudah berangsur sembuh.
Dinkes, kata Dede, sudah melakukan cara penanggulangan sejak ditemukannya penderita dengan mensiagakan posko untuk melakukan pengobatan massal dan pemberian obat.
"Kita juga melakukan penyisiran ke rumah-rumah warga mencari penderita apakah masih ada yang ditemukan atau tidak, untuk segera dilakukan pengobatan," katanya.
Penyakit campak pada umumnya penderita dapat sembuh selama 14 hari lebih dibantu penanganan medis, diharapkan Dede, masyarakat penderita jika terserang gejala campak segera periksa ke Puskesmas terdekat.
Penyebab munculnya penyakit campak, dijelaskan Dede, dari berbagai faktor diantaranya faktor perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.
"Bisa saja terjadi karena pengaruh lingkungan, cuaca, karena sekarang pancaroba. Memang kasus ini yang paling utama itu dilakukan imunisasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Situasi seperti ini KLB, karena penyakit ini serempak lebih dari biasanya dan memang ada ditemukan seorang anak meninggal," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dede Rochmansyah, kepada wartawan, Jumat.
Seorang anak meninggal tersebut, kata Dede, karena terserang penyakit campak dan demam dengan kondisi daya tahan tubuhnya lemah.
Menurut dia, wabah penyakit campak bisa saja menyebabkan kematian pada seorang anak kalau penderita mengidap penyakit lain atau kondisi tubuhnya memang sudah sangat lemah.
"Bisa saja menyebabkan kematian, kondisi kesehatan tubuhnya kurang bagus dan itu mungkin saja terjadi," kata Dede.
Berdasarkan data terakhir penderita campak di tiga desa Kecamatan Pasirwangi sudah mencapai 151 orang, sebagian yang ditemukan akhir Maret 2011 sudah berangsur sembuh.
Dinkes, kata Dede, sudah melakukan cara penanggulangan sejak ditemukannya penderita dengan mensiagakan posko untuk melakukan pengobatan massal dan pemberian obat.
"Kita juga melakukan penyisiran ke rumah-rumah warga mencari penderita apakah masih ada yang ditemukan atau tidak, untuk segera dilakukan pengobatan," katanya.
Penyakit campak pada umumnya penderita dapat sembuh selama 14 hari lebih dibantu penanganan medis, diharapkan Dede, masyarakat penderita jika terserang gejala campak segera periksa ke Puskesmas terdekat.
Penyebab munculnya penyakit campak, dijelaskan Dede, dari berbagai faktor diantaranya faktor perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.
"Bisa saja terjadi karena pengaruh lingkungan, cuaca, karena sekarang pancaroba. Memang kasus ini yang paling utama itu dilakukan imunisasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011