Erny Amalia, atlet putri dari cabang olahraga tinju berkomitmen untuk mempertahankan medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua.
Pada PON 2016 di Jawa Barat, Erny meraih medali emas dari cabang Tinju kelas 51 kilogram. Pencapaian Erny tersebut merupakan catatan sejarah pertama bagi kelas putri yang meraih medali emas pada cabang tinju di Jawa Barat.
"Di PON itu saya target harus emas, jangan bicara perak atau perunggu, jadi target saya harus emas," kata Erny saat ditemui di Gedung KONI Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu.
Atlet putri kelahiran Bogor, 8 Oktober 1988 itu mengaku motivasi untuk kembali meraih emas itu karena ingin berbalas budi kepada Jawa Barat yang telah berperan penting dalam karirnya sebagai atlet maupun akademisi di bidang olahraga.
Erny yang kini juga berprofesi sebagai pegawai di Dispora Kabupaten Bandung Barat itu, mengaku telah menyelesaikan studi magisternya di UPI berkat dukungan dari KONI Jawa Barat.
"Sebelum persiapan PON Papua juga saya menyelesaikan S2 saya dari beasiswa KONI di UPI, dengan itu saya akan berjuang keras di PON Papua ini karena Jabar sudah memberikan ke saya yang luar biasa," kata Erny.
Untuk mencapai target tersebut, Erny mengaku kerap menambah porsi latihan yang ia telah lakoni untuk persiapan PON ini.
Karena menurutnya untuk menjadi juara, seluruh aspek perlu dilakukan melebihi para atlet lainnya. Karena, kata dia, bakat saja belum cukup untuk bisa menjadi seorang juara.
"Kalau orang latihan dua kali saya harus tiga kali, orang latihan tiga kali saya harus empat kali, seperti itu lah motivasi saya," kata alumnus Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tersebut.
Adapun dari segi pertandingan, menurut Erny tidak ada lawan khusus yang ia awasi di kelasnya. Semua lawan, ia anggap tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan.
"Saya prinsipnya semua orang itu sama, saya latihan mereka juga latihan, tapi saya memegang prinsip bahwa jadilah juara dari yang juara, semuanya pada dasarnya sama," kata Erny.
Dalam karirnya, ia menjadikan medali emas pada PON Papua ini sebagai target akhirnya sebagai atlet cabang tinju. Setelah pergelaran tersebut, ia berencana untuk fokus ke kehidupan sehari-harinya.
"Saya akan lebih mengembangkan karir saya di bidang akademis, pekerjaan juga mungkin, karena saya ingin menjadi dosen mengikuti jejak orang tua saya yang banyak berprofesi sebagai pengajar," kata Erny.
Baca juga: Windy Cantika Aisah dan harapan prestasi terbaik di PON XX
Baca juga: Komandan Kontingen Jabar beri motivasi atlet untuk juara umum PON XX
Baca juga: KONI pastikan logistik atlet Jawa Barat selama di Papua siap 100 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Pada PON 2016 di Jawa Barat, Erny meraih medali emas dari cabang Tinju kelas 51 kilogram. Pencapaian Erny tersebut merupakan catatan sejarah pertama bagi kelas putri yang meraih medali emas pada cabang tinju di Jawa Barat.
"Di PON itu saya target harus emas, jangan bicara perak atau perunggu, jadi target saya harus emas," kata Erny saat ditemui di Gedung KONI Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu.
Atlet putri kelahiran Bogor, 8 Oktober 1988 itu mengaku motivasi untuk kembali meraih emas itu karena ingin berbalas budi kepada Jawa Barat yang telah berperan penting dalam karirnya sebagai atlet maupun akademisi di bidang olahraga.
Erny yang kini juga berprofesi sebagai pegawai di Dispora Kabupaten Bandung Barat itu, mengaku telah menyelesaikan studi magisternya di UPI berkat dukungan dari KONI Jawa Barat.
"Sebelum persiapan PON Papua juga saya menyelesaikan S2 saya dari beasiswa KONI di UPI, dengan itu saya akan berjuang keras di PON Papua ini karena Jabar sudah memberikan ke saya yang luar biasa," kata Erny.
Untuk mencapai target tersebut, Erny mengaku kerap menambah porsi latihan yang ia telah lakoni untuk persiapan PON ini.
Karena menurutnya untuk menjadi juara, seluruh aspek perlu dilakukan melebihi para atlet lainnya. Karena, kata dia, bakat saja belum cukup untuk bisa menjadi seorang juara.
"Kalau orang latihan dua kali saya harus tiga kali, orang latihan tiga kali saya harus empat kali, seperti itu lah motivasi saya," kata alumnus Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tersebut.
Adapun dari segi pertandingan, menurut Erny tidak ada lawan khusus yang ia awasi di kelasnya. Semua lawan, ia anggap tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan.
"Saya prinsipnya semua orang itu sama, saya latihan mereka juga latihan, tapi saya memegang prinsip bahwa jadilah juara dari yang juara, semuanya pada dasarnya sama," kata Erny.
Dalam karirnya, ia menjadikan medali emas pada PON Papua ini sebagai target akhirnya sebagai atlet cabang tinju. Setelah pergelaran tersebut, ia berencana untuk fokus ke kehidupan sehari-harinya.
"Saya akan lebih mengembangkan karir saya di bidang akademis, pekerjaan juga mungkin, karena saya ingin menjadi dosen mengikuti jejak orang tua saya yang banyak berprofesi sebagai pengajar," kata Erny.
Baca juga: Windy Cantika Aisah dan harapan prestasi terbaik di PON XX
Baca juga: Komandan Kontingen Jabar beri motivasi atlet untuk juara umum PON XX
Baca juga: KONI pastikan logistik atlet Jawa Barat selama di Papua siap 100 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021