Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal mendorong para camat untuk membumikan Pancasila melalui media sosial.
Safrizal dalam keterangannya diterima di Jakarta, Rabu, meminta para camat memiliki keluwesan untuk membumikan Pancasila dan wawasan kebangsaan.
"Sebab camat adalah tokoh terdepan dalam pelayanan masyarakat, baik dalam struktur, fungsi, dan peran kewilayahan yang dimilikinya," kata dia.
Safrizal menyampaikannya dalam kegiatan kebangsaan bertema "Pancasila Sebagai Nilai Etika dalam Pemerintahan" yang diinisiasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Menurut Safrizal, penerapan nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan bisa dimulai dari hal yang sederhana. Menyangkut kekinian dan tidak perlu 'jelimet', yakni dengan cara bersama-sama memasukkan nilai-nilai Pancasila di konten media sosial.
"Para camat harus mampu membaca pikiran atau tren yang ada di masyarakat. Oleh karenanya gunakan media kita, konten kita, dengan nilai-nilai kebangsaan," kata Safrizal.
Ia mengatakan media sosial harus dipenuhi dengan narasi positif untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila. Konten positif sangat penting disampaikan untuk menangkal berbagai ancaman seperti intoleransi, hoaks, dan narasi negatif.
"Anak muda kreatif di kecamatan bisa diajak dan difasilitasi untuk memperkaya wawasan kebangsaan kita. Mengangkat hal-hal kecil yang terjadi di dalam kecamatan, seperti anak muda peduli sosial, anak muda peduli lingkungan, dan anak muda peduli gotong royong," kata dia.
Hal tersebut, menurut Safrizal, memang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Karena itu, Safrizal menegaskan bahwa pihaknya akan segera duduk bersama dengan Direktorat Jenderal Politik dan PUM Kemendagri dan para kepala daerah untuk mencari cara ampuh memperkenalkan kembali nilai Pancasila kepada generasi milenial.
"Serangan konten yang tidak bertanggung jawab, harus kita hadapi dengan konten positif. Tidak boleh konten positif kalah jumlah. Sudah kalah kreatif, kalah jumlah lagi, harusnya sama jumlah, sama kreatifnya," ucap Safrizal.
Safrizal mengatakan milenial diajak dalam membumikan Pancasila karena anak muda kreatif dan memiliki ide yang banyak sekali.
"Kita harus dapat menampilkan, seperti apa Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak muda yang boleh ditiru dan direplikasi dengan anak muda lain. Kita harus buat konten kita, konten nilai-nilai kebangsaan," ujarnya.
Baca juga: Nilai-nilai Pancasila sebagai kunci moderasi beragama, kata Menag
Baca juga: Penanganan pandemi butuh nilai-nilai Pancasila kata Wali Kota Bandung
Baca juga: Bupati Bandung menekankan pentingnya pendidikan ideologi Pancasila sejak dini
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Safrizal dalam keterangannya diterima di Jakarta, Rabu, meminta para camat memiliki keluwesan untuk membumikan Pancasila dan wawasan kebangsaan.
"Sebab camat adalah tokoh terdepan dalam pelayanan masyarakat, baik dalam struktur, fungsi, dan peran kewilayahan yang dimilikinya," kata dia.
Safrizal menyampaikannya dalam kegiatan kebangsaan bertema "Pancasila Sebagai Nilai Etika dalam Pemerintahan" yang diinisiasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Menurut Safrizal, penerapan nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan bisa dimulai dari hal yang sederhana. Menyangkut kekinian dan tidak perlu 'jelimet', yakni dengan cara bersama-sama memasukkan nilai-nilai Pancasila di konten media sosial.
"Para camat harus mampu membaca pikiran atau tren yang ada di masyarakat. Oleh karenanya gunakan media kita, konten kita, dengan nilai-nilai kebangsaan," kata Safrizal.
Ia mengatakan media sosial harus dipenuhi dengan narasi positif untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila. Konten positif sangat penting disampaikan untuk menangkal berbagai ancaman seperti intoleransi, hoaks, dan narasi negatif.
"Anak muda kreatif di kecamatan bisa diajak dan difasilitasi untuk memperkaya wawasan kebangsaan kita. Mengangkat hal-hal kecil yang terjadi di dalam kecamatan, seperti anak muda peduli sosial, anak muda peduli lingkungan, dan anak muda peduli gotong royong," kata dia.
Hal tersebut, menurut Safrizal, memang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Karena itu, Safrizal menegaskan bahwa pihaknya akan segera duduk bersama dengan Direktorat Jenderal Politik dan PUM Kemendagri dan para kepala daerah untuk mencari cara ampuh memperkenalkan kembali nilai Pancasila kepada generasi milenial.
"Serangan konten yang tidak bertanggung jawab, harus kita hadapi dengan konten positif. Tidak boleh konten positif kalah jumlah. Sudah kalah kreatif, kalah jumlah lagi, harusnya sama jumlah, sama kreatifnya," ucap Safrizal.
Safrizal mengatakan milenial diajak dalam membumikan Pancasila karena anak muda kreatif dan memiliki ide yang banyak sekali.
"Kita harus dapat menampilkan, seperti apa Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak muda yang boleh ditiru dan direplikasi dengan anak muda lain. Kita harus buat konten kita, konten nilai-nilai kebangsaan," ujarnya.
Baca juga: Nilai-nilai Pancasila sebagai kunci moderasi beragama, kata Menag
Baca juga: Penanganan pandemi butuh nilai-nilai Pancasila kata Wali Kota Bandung
Baca juga: Bupati Bandung menekankan pentingnya pendidikan ideologi Pancasila sejak dini
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021