Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat penurunan angka kasus COVID-19 mingguan nasional selama lima pekan berturut-turut.

Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 per 22 Agustus 2021, angka kasus COVID-19 mingguan turun menjadi 125.102 dari 188.323 kasus pada pekan sebelumnya.

"Penurunan di minggu ini menandakan penurunan telah terjadi selama lima minggu berturut-turut," kata Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Kamis.

Wiku juga mengatakan bahwa angka positivity rate mingguan tingkat nasional pada periode 16-22 Agustus 2021 turun menjadi 18,15 persen dari 30,54 persen pada masa puncak peningkatan kasus pada pertengahan Juli 2021.

"Meskipun sudah turun, angka ini masih lebih tinggi dari pada kisaran bulan Juni yang hanya 9,44 persen," katanya mengenai data mingguan terkini angka positivity rate, perbandingan jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah pemeriksaan yang dilakukan.

Ia menjelaskan pula bahwa pekan ini pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19 dilakukan pada 688.906 orang, lebih sedikit dibandingkan data 18 Juli 2021 yang menunjukkan jumlah orang yang diperiksa dalam sepekan mencapai 1.146.793 orang.

"Namun jumlah di minggu ini masih lebih tinggi tiga kali lipat dibandingkan jumlah orang diperiksa pada sebelum terjadi lonjakan kasus," kata Wiku.

Dia menambahkan, jumlah warga yang diperiksa sebelum terjadi lonjakan kasus COVID-19 menurut data pemerintah pada 16 Mei 2021 hanya sebanyak 203.510 orang dalam sepekan.

"Ini menandakan bahwa jumlah testing di Indonesia masih diupayakan untuk terus diperbaiki seiring dengan berjalannya waktu," katanya.

Wiku berharap perbaikan dalam pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19 dapat dipertahankan, terutama pada pemeriksaan anggota kelompok prioritas seperti orang bergejala atau orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19.

"Saya mohon kepada masyarakat untuk berpartisipasi dengan menjawab dengan jujur dan tidak takut untuk diperiksa ketika mengalami gejala atau memiliki riwayat kontak erat demi keselamatan kita bersama," katanya.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah 16.899, paling banyak dari Jawa Barat

Baca juga: Kota Cirebon tanpa kasus kematian akibat COVID-19 dua hari

Baca juga: Kasus positif COVID-19 dari klaster pesantren di Garut muncul lagi

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021