Cianjur, 10/2 (ANTARA) - Kepala Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jabar, Darojat Ali, Kamis, diperiksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Cianjur, terkait kasus dana bantuan bencana alam.

Darojat yang datang seorang diri, mengenakan safari warna coklat tua, menjalani pemeriksaan sebagai saksi, di ruang kasipidsus di lantai II Kejaksaan Negeri Cianjur, selama empat jam.

Kasipidsus Kejari Cianjur Suherman SH, mengatakan pihak kejaksaan yang secara marathon memeriksa terhadap puluhan orang dengan status saksi, terkait penggelapan dan pemotongan dana bantuan bencana alam dan uang lauk pauk bagi korban gempa.

Bahkan sejak satu pekan terakhir, pihak kejaksaan telah menahan, dua orang kepala desa dan dua orang koordinator pokmas, yang terbukti telah melakukan pemotongan terhadap jatah bantuan bagi korban bencana di wilayahnya masing-masing.

"Sampai hari ini, kami masih melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi yang akan dimintai kesaksian terkait aliran dana bantuan bagi korban gempa 2010. Hari ini kami memanggil Kepala BPBD Cianjur, sebagai saksi," kata Kasipidsus Suherman SH.

Sementara itu, usai dimintai keterangan sebagai saksi, Darojat, mengaku sempat dicecar 23 pertanyaan, yang dilontarkan jaksa, seputar mekanisme dan sistem penyaluran dana bantuan tersebut.

"Saya dimintai keterangan seputar aliran dan mekanisme penyaluran dana bantuan bencana alam. Saya sudah menjelaskan, pada jaksa bahwa aliran dana tersebut, langsung kerekening masing-masing pokmas," katanya.

Dia menambahkan, selama ini, pihaknya hanya memantau aliran dana tersebut, tepat sasaran dan diterima masyarakat yang menjadi korban gempa. Sedangkan dana tersebut, kata dia, tidak ada yang melalui rekening BPBD, sebagaimana diberitakan media-media.

Dia pun menampik, adanya keterlibatan oknum BPBD dan fasilitator, dalam pemotongan yang terjadi di lapangan. Pasalnya ungkap dia, tugas BPBD dan fasilitator, hanya melakukan pemantauan.

"Meskipun tidak tertutup kemungkinan, namun kami yakin, tidak ada keterlibatan staf BPBD dan fasililator dalam pemotongan tersebut," tandasnya, sambil berlalu.

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011