Busana adat masyarakat Baduy yang dikenakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pidato Sidang Tahunan Bersama MPR, DPR, dan DPD di Jakarta, Senin,  seharga Rp240 ribu.
 
"Busana yang dikenakan Bapak Presiden itu dijual normal oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masyarakat Baduy, " kata Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten,   Jaro Saija di Lebak, Senin.
 
Ia mengatakan pelaku UMKM Badui di pedalaman Kabupaten Lebak tentu merasa bangga, karena hasil kerajinannya dikenakan oleh orang nomor satu di Indonesia.
 
Menurut dia, busana adat Baduy kini menjadi perhatian masyarakat luas, setelah dikenakan Presiden Jokowi pada Sidang Kenegaraan.
 
Presiden Jokowi sangat memperhatikan  keanekaragaman yang dimiliki Bangsa Indonesia dengan banyak khasanah budaya masyarakat.

Karena itu, UMKM masyarakat Baduy diyakini akan bangkit setelah Presiden Jokowi mengenakan busana Baduy. 
 
Kata dia, pelaku UMKM masyarakat Baduy terpuruk akibat pandemi COVID-19. "Kami yakin penggunaan busana oleh Presiden dapat meningkatkan omzet pelaku UMKM," katanya.
 
Menurut dia, pelaku UMKM Baduy itu menjual busana adat tersebut kepada Presiden dengan harga normal untuk pakaian dan celana dijual Rp240 ribu, tas koja Rp40 ribu, dan lomar atau ksini pengikat kepala Rp25 ribu.
 
Produk kerajinan masyarakat Baduy relatif murah dan terjangkau masyarakat , sebab, kata dia, orang yang membeli kerajinan Baduy juga terdapat warga lokal.

Sementara itu, Amir, seorang pelaku UMKM Baduy mengatakan busana yang dipakai Presiden Jokowi itu namanya pakaian kampret yang digunakan sehari-hari masyarakat Baduy. 
 
Pakaian itu, kata dia, selain elegan juga memiliki filosofi kesederhanaan serta  cinta alam.
 
"Kami berharap di tengah pandemi itu pelaku UMKM Badui mengalami kemajuan, " katanya.
 
Baca juga: Pelaku UMKM kebanjiran pesanan setelah Jokowi pakai busana Baduy

Baca juga: Tetua adat bangga Presiden Jokowi gunakan busana Baduy
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021