Pemerintah Kota Bogor mendapat pinjaman satu unit bus listrik BYD C6 dari PT Bakrie Autoparts selama sebulan, yang siap dioperasikan sebagai armada bus TransPakuan di Kota Bogor.
Bantuan bus elektrik tersebut diserahkan oleh General Manager PT Bakrie Autoparts Ludi Atmo kepada Wali Kota Bogor Bima Arya di halaman Balai Kota Bogor, Selasa.
Pada kesempatan tersebut, Bima Arya didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Eko Prabowo dan Pengurus Organda Kota Bogor.
Setelah serah terima peminjaman, bus elektrik tersebut langsung diuji coba melintasi jalur sistem satu arah (SSA) yakni melingkari sisi luar Kebun Raya Bogor.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan bus listrik BYD C6 tersebut akan dioperasikan sebagai armada bus TransPakuan pada koridor I, jurusan Baranangsiang-Bubulak pp, mulai Rabu (4/8).
Eko Prabowo menjelaskan bus listrik merupakan produksi China dengan menggunakan batterai sebagai energi penggeraknya, yang tenaganya dapat diisi ulang (charge) selama sekitar 1-1,5 jam, untuk perjalanan sampai 280 km.
"Bus listrik ini ramah lingkungan dan suara mesinnya halus," katanya.
Menurut Eko, berdasarkan penjelasan dari pihak Bakrie Autoparts, bus elektrik BYD CG tersebut sudah digunakan untuk perjalanan ke Sumatera sampai Aceh serta di Pulau Jawa hingga Bali.
Bima Arya memberikan arahan agar Dinas Perhubungan mengusulkan anggaran untuk pembelian dua unit bus elektrik BYD C6 tersebut, pada tahun anggaran 2022. "Harganya sekitar Rp3,2 miliar per unit. Jadi, kalau beli 2 unit, anggarannya Rp6,4 miliar," katanya.
Ketika ditanya, apakah bus elektrik dengan harga Rp3,2 miliar per unit, tersebut ekonomis sebagai bus kota, Eko mengatakan, soal kajian kelayakannya nanti akan dibantu oleh tim teknis dari BYD China, yang telah memiliki informasi lengkap.
Baca juga: Pemkot Bogor dukung layanan bus gratis dari PPD
Baca juga: Perajin batik Kota Bogor dilibatkan mendesain untuk pendukung bus bantuan
Baca juga: Pemkot Bogor dapat hibah satu unit bus dari Kemenhub
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Bantuan bus elektrik tersebut diserahkan oleh General Manager PT Bakrie Autoparts Ludi Atmo kepada Wali Kota Bogor Bima Arya di halaman Balai Kota Bogor, Selasa.
Pada kesempatan tersebut, Bima Arya didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Eko Prabowo dan Pengurus Organda Kota Bogor.
Setelah serah terima peminjaman, bus elektrik tersebut langsung diuji coba melintasi jalur sistem satu arah (SSA) yakni melingkari sisi luar Kebun Raya Bogor.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan bus listrik BYD C6 tersebut akan dioperasikan sebagai armada bus TransPakuan pada koridor I, jurusan Baranangsiang-Bubulak pp, mulai Rabu (4/8).
Eko Prabowo menjelaskan bus listrik merupakan produksi China dengan menggunakan batterai sebagai energi penggeraknya, yang tenaganya dapat diisi ulang (charge) selama sekitar 1-1,5 jam, untuk perjalanan sampai 280 km.
"Bus listrik ini ramah lingkungan dan suara mesinnya halus," katanya.
Menurut Eko, berdasarkan penjelasan dari pihak Bakrie Autoparts, bus elektrik BYD CG tersebut sudah digunakan untuk perjalanan ke Sumatera sampai Aceh serta di Pulau Jawa hingga Bali.
Bima Arya memberikan arahan agar Dinas Perhubungan mengusulkan anggaran untuk pembelian dua unit bus elektrik BYD C6 tersebut, pada tahun anggaran 2022. "Harganya sekitar Rp3,2 miliar per unit. Jadi, kalau beli 2 unit, anggarannya Rp6,4 miliar," katanya.
Ketika ditanya, apakah bus elektrik dengan harga Rp3,2 miliar per unit, tersebut ekonomis sebagai bus kota, Eko mengatakan, soal kajian kelayakannya nanti akan dibantu oleh tim teknis dari BYD China, yang telah memiliki informasi lengkap.
Baca juga: Pemkot Bogor dukung layanan bus gratis dari PPD
Baca juga: Perajin batik Kota Bogor dilibatkan mendesain untuk pendukung bus bantuan
Baca juga: Pemkot Bogor dapat hibah satu unit bus dari Kemenhub
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021