Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengecek lokasi persawahan di Bekasi Jawa Barat sambil memastikan stok beras hingga akhir tahun dalam kondisi aman khususnya untuk ketersediaan dalam masa PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah.
“Dari data yang ada Alhamdulillah bagus, artinya kesiapan kita, stok beras kita secara nasional dalam kondisi yang baik dan mencukupi, dan hari ini kita panen, dan kita buktikan di lapangan,” kata Syahrul dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, saat melakukan monitoring areal persawahan dan panen padi di Desa Suka Asih, Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Sabtu.
Berdasarkan data BPS, produksi beras bulan Juni mencapai 2,59 juta ton ditambah stok yang ada menjadi 10,6 juta ton, dan stok akhir Desember 2021 diproyeksikan mencapai 9,6 jt ton.
Syahrul mengatakan telah secara optimal melakukan upaya pemenuhan pangan terlebih di masa pandemi saat ini. Peningkatan produksi ia lakukan dan berupaya untuk memvalidasinya di lapangan, mulai dari percepatan musim tanam kedua tahun ini, pemberian bantuan kepada petani, penyerapan gabah secara maksimal hingga penanganan pasca panen.
“Upaya ini juga dalam rangka menjabarkan perintah Bapak Presiden untuk semua Menteri tidak hanya menerima laporan dan mendapatkan data, tetapi harus di lapangan, untuk validasi data pangan yang ada, khususnya data padi kita,” kata Mentan.
Syahrul memastikan dengan adanya panen raya dan percepatan tanam di berbagai wilayah, ia yakin kebutuhan beras masyarakat mampu dipenuhi dari produksi dalam negeri meski di tengah pembatasan akibat pandemi. Dengan adanya potensi panen di berbagai daerah, Mentan bersama dengan Bulog dan Pemerintah Daerah akan berupaya maksimal menyerap gabah petani.
“Saya yakin pangan kita aman, kita ada perhitungan yang jelas kapan masa panen dan masa tanam, daerah mana saja, dan kita lakukan akselerasi, percepatan bersama pemerintah daerah, cadangan beras juga cukup banyak baik yang ada di pengendalian langsung Bulog, penggilingan dan penanganan pemerintah daerah,” kata Mentan SYL.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengungapkan saat ini di beberapa wilayah Indonesia tengah memasuki waktu panen. Di Kabupaten Bekasi misalnya, diprediksi akan panen hingga 4.458 ha sepanjang Juli ini dengan estimasi produksi hingga 26.748 ton gabah kering giling atau GKG.
“Di lokasi panen ini saja ada 50 hektar yang siap panen, dengan varietas inpari 32 produktivitas di sini bisa mencapai 6 ton gabah kering panen per ha. Kabupaten Bekasi Potensi panen di Agustus nanti bisa sampai 6.989 ha, dengan estimasi produksi 41.935 ton GKG. Dan tercatat serapan Bulog hingga Bulan ini mencapai 150 ton,” kata Suwandi.
Baca juga: Mentan kunjungi penggilingan padi Cibitung Bekasi
Baca juga: Mentan pastikan stok pangan aman selama PPKM darurat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
“Dari data yang ada Alhamdulillah bagus, artinya kesiapan kita, stok beras kita secara nasional dalam kondisi yang baik dan mencukupi, dan hari ini kita panen, dan kita buktikan di lapangan,” kata Syahrul dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, saat melakukan monitoring areal persawahan dan panen padi di Desa Suka Asih, Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Sabtu.
Berdasarkan data BPS, produksi beras bulan Juni mencapai 2,59 juta ton ditambah stok yang ada menjadi 10,6 juta ton, dan stok akhir Desember 2021 diproyeksikan mencapai 9,6 jt ton.
Syahrul mengatakan telah secara optimal melakukan upaya pemenuhan pangan terlebih di masa pandemi saat ini. Peningkatan produksi ia lakukan dan berupaya untuk memvalidasinya di lapangan, mulai dari percepatan musim tanam kedua tahun ini, pemberian bantuan kepada petani, penyerapan gabah secara maksimal hingga penanganan pasca panen.
“Upaya ini juga dalam rangka menjabarkan perintah Bapak Presiden untuk semua Menteri tidak hanya menerima laporan dan mendapatkan data, tetapi harus di lapangan, untuk validasi data pangan yang ada, khususnya data padi kita,” kata Mentan.
Syahrul memastikan dengan adanya panen raya dan percepatan tanam di berbagai wilayah, ia yakin kebutuhan beras masyarakat mampu dipenuhi dari produksi dalam negeri meski di tengah pembatasan akibat pandemi. Dengan adanya potensi panen di berbagai daerah, Mentan bersama dengan Bulog dan Pemerintah Daerah akan berupaya maksimal menyerap gabah petani.
“Saya yakin pangan kita aman, kita ada perhitungan yang jelas kapan masa panen dan masa tanam, daerah mana saja, dan kita lakukan akselerasi, percepatan bersama pemerintah daerah, cadangan beras juga cukup banyak baik yang ada di pengendalian langsung Bulog, penggilingan dan penanganan pemerintah daerah,” kata Mentan SYL.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengungapkan saat ini di beberapa wilayah Indonesia tengah memasuki waktu panen. Di Kabupaten Bekasi misalnya, diprediksi akan panen hingga 4.458 ha sepanjang Juli ini dengan estimasi produksi hingga 26.748 ton gabah kering giling atau GKG.
“Di lokasi panen ini saja ada 50 hektar yang siap panen, dengan varietas inpari 32 produktivitas di sini bisa mencapai 6 ton gabah kering panen per ha. Kabupaten Bekasi Potensi panen di Agustus nanti bisa sampai 6.989 ha, dengan estimasi produksi 41.935 ton GKG. Dan tercatat serapan Bulog hingga Bulan ini mencapai 150 ton,” kata Suwandi.
Baca juga: Mentan kunjungi penggilingan padi Cibitung Bekasi
Baca juga: Mentan pastikan stok pangan aman selama PPKM darurat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021