Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan membuka Posko Logistik Darurat guna menggugah korporasi swasta maupun perorangan yang mampu untuk berbagi dengan warga tidak mampu yang terdampak secara ekonomi pada pelaksanaan PPKM darurat.

"Saya membuka Posko Logistik Darurat ini targetnya mengajak masyarakat yang mampu untuk memiliki kepedulian pada situasi darurat dan berbagi kepada masyarakat tidak mampu," kata Bima Arya di Kota Bogor, Rabu, saat menjadi narasumber pada sebuah diskusi daring.

Menurut Bima Arya, pada pelaksanaan PPKM darurat, menerapkan aturan yang lebih ketat dan tegas secara lebih luas, di antaranya sektor usaha non-esensial tutup dan sektor usaha esensial diizinkan beroperasi hanya dengan 50 persen karyawan yang bekerja.

Satgas Penanganan COVID-19, kata dia, terus melakukan patroli untuk memastikan aturan kebijakan PPKM darurat dilaksanakan oleh masyarakat. "Baik perorangan maupun sektor usaha yang melanggar, maka ditindak dan diberikan sanksi," katanya.

Bima Arya selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor mengatakan pada penindakan ini, harus bersikap bijak, mana yang harus ditindak tegas, mana yang diberikan peringatan serta mana yang perlu diedukasi.

"Karena, setiap orang kondisinya berbeda-beda, tingkat kedaruratannya juga berbeda. Ada orang yang tidak bisa makan, jika usahanya ditutup atau tidak bisa bekerja. Tapi, ada juga warga yang meskipun usahanya ditutup sementara, masih bisa makan dari tabungannya," katanya.

Menurut Bima, buruh harian lepas yang bekerja pada sektor non-esensial dan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan produk non-esensial, selama pelaksanaan PPKM darurat, tidak bisa bekerja dan berusaha. "Mereka ini perlu mendapat bantuan bahan kebutuhan pokok," katanya.

Bima Arya membuka Posko Logistik Darurat di Gedung Wanita, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor, sejak Jumat (2/7), menghimpun bantuan logsitik, baik dari organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemerintah Kota bogor, dari perusahaan swasta maupun dari perorangan yang mampu.

"Alhamdulilah, setiap hari bantuan terus berdatangan," katanya.

Di sisi lain, Bima Arya menginstruksikan para lurah di Kota Bogor untuk mendata warganya yang tidak mampu dan terdampak secara ekonomi akibat pandemi COVID-19, terutama pada pelaksanaan PPKM darurat.

Menurut Bima, buruh harian lepas dan PKL yang bekerja dan berjualan di Kota Bogor, tidak semuanya warga Kota Bogor. "Kalau dilihat KTP-nya, banyak juga warga dari luar Kota Bogor, tapi mereka mencari nafkah di Kota Bogor. Karena mereka tinggal di Kota Bogor, jadi mereka juga mendapat bantuan," katanya.

Baca juga: Pemkot Bogor lanjutkan vaksinasi untuk 5.000 sasaran masyarakat umum

Baca juga: Gunakan alat berat, Pemkot Bogor gali lubang untuk makam pasien COVID-19

Baca juga: Pemkot Bogor berlakukan penyekatan kendaraan 24 jam

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021