Program StartUp Campus yang diinisiasi oleh Achmad Zaky Foundation dan sejumlah mitra mengajak mahasiswa untuk menjadi perusahaan rintisan atau startup yang diimpikannya.
“Bagi mahasiswa yang memiliki ide, gagasan kreatif silakan untuk bergabung dalam program StartUp Campus 2021. Melalui kegiatan ini mahasiswa bisa merintis usahanya untuk menjadi pendiri dari perusahaan yang diimpikannya. Jangan lupa, mengikuti kegiatan ini setara dengan 20 Satuan Kredit Semester (SKS) yang berlaku di semua kampus,” ujar Direktur Achmad Zaky Foundation, Maryati di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan StartUp Campus merupakan bagian dari implementasi program Merdeka Belajar dari kegiatan Kampus Merdeka yang digagas oleh Kemendikbudristek. Melalui StartUp Campus, Ahmad Zaky Foundation dan partner ingin memfasilitasi para mahasiswa untuk mendapat pengalaman langsung diluar kampus dengan pelatihan yang bersertifikasi.
Program tersebut diinisiasi oleh Ahmad Zaky Foundation bersama sejumlah lembaga, seperti Endeavor Indonesia, 500 Startups dengan didukung oleh Kemendikbudristek.
Dia menambahkan penilaian terhadap sebuah karya didasarkan pada beberapa kriteria. Pertama, tolak ukur keberhasilan program melibatkan 15-30 tim on boarded. Kedua, tingkat penyelesaian 80 persen. Ketiga nilai evaluasi mentor dan tingkat kepuasan harus mencapai skala 4 dari 5.
Dengan kriteria tersebut diharapkan akan lahir inovasi-inovasi berbasis teknologi di masa depan yang berdaya guna tinggi. Peserta dapat mendapatkan info pendaftaran dengan mengakses bit.ly/TimStartUp.
Secara teknis, mahasiswa yang akan mengikuti program itu harus membentuk tim yang terdiri dari minimal 2 orang dengan ide start up yang baik sebagai kriteria penilaian. Pendaftaran StartUp Campus periode kedua dibuka mulai 1 Juli hingga 15 Juli 2021.
Selanjutnya peserta akan mengikuti tiga tahapan seleksi, yakni proses administrasi, penjelasan ide startup dan profil tim, serta wawancara di proses akhir.
Setelah lulus dari proses seleksi, para peserta akan diberikan pelatihan berbasis daring, bimbingan dan saling berinteraksi dalam mengembangkan sebuah ide dengan para pakar dan ahli di dunia perusahaan rintisan. Para peserta juga akan difasilitasi dengan konten pembelajaran berkualitas tinggi, mentor dan tenaga pengajar profesional di industri rintisan.
“Para mahasiswa yang menjadi peserta StartUp Campus akan diberikan pengalaman secara langsung untuk mengembangkan sebuah prototipe produk atau ide bisnis dengan bimbingan dan pengajaran dari para ahlinya,” tambah Maryati.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Prof Nizam mengatakan bahwa StarUp Campus memiliki arti penting bagi para mahasiswa untuk membangun Entrepreneurship.
Menurut Nizam, anak muda Indonesia memiliki potensi dan kreativitas yang luar biasa untuk membangun perusahaan rintisan. Saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah perusahaan rintisan terbesar nomor lima di dunia.
“Pemerintah akan mendukung penuh setiap inisiatif untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki bangsa ini, termasuk melahirkan startup sociopreneur berstandar internasional. Kolaborasi yang ditunjukkan Ahmad Zaky Foundation dan para mitranya merupakan contoh positif bagi anak-anak muda Indonesia,” kata Nizam belum lama ini.
Baca juga: Tips agar perusahaan rintisan dapat tangkas kembangkan bisnis
Baca juga: Alasan Pemkab Bekasi rekrut pendamping UMKM Beken
Baca juga: Perusahaan rintisan Elbike kenalkan karyanya sepeda motor listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021