Bandung, 22/11 (ANTARA) - Komisi C DPRD Kota Bandung minta jalan Braga yang rusak segera diperbaiki pihak ketiga bersama Dinas Binamarga dan Pengairan karena kawasan tersebut merupakan aset "Heritage" Kota Bandung yang harus dijaga estetikanya.

"Dewan merasa dilecehkan karena komitmen antara Kagum Group yang berjanji memelihara jalan Braga tidak dipenuhi, sementara mereka terus melakukan pembangunan proyek hotel berikut angkutan berat yang melintasi jalan tersebut," tegas Anggota Komisi C Nanang Sugiri di DPRD Kota Bandung, Senin.

Terlebih menurut Nanang, Braga merupakan lokasi Cagar Budaya kategori A yang menurut Peraturan Daerah tidak boleh dihilangkan nuansa dan keasliannya hanya lantaran kepentingan pengusaha.

Dengan demikian, Komisi C akan melakukan pemanggilan kedua terhadap Kagum Group, beserta Dinas Binamarga dan Pengairan dan Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bandung untuk mempertegas komitmennya merawat kondisi semula, karena Cagar Budaya Braga objeknya bersifat komprehensif.

"Jadi tidak hanya menuntut perbaikan jalan, perlindungan terhadap aset Braga termasuk juga dengan bangunan, kawasan dan segala bentuk keaslian yang berada disana, sehingga jika Perda itu dilanggar, artinya akan ada konsekuensi sanksi" tambahnya.

Menurut Nanang, sejauh ini sudah banyak warga mengeluh karena kontur batu andesit yang menghiasi jalan Braga, sudah mengalami penurunan yang sangat mengkhawatirkan sehingga membahayakan kendaraan atau warga yang melintas di jalan tersebut.

DPRD juga merasa keberatan jika perbaikan jalan sebagai kompensasi proyek pembangunan Hotel Gino Peruci di kawasan Barga, akan dilaksanakan seusai pembangunan rampung, lantaran kondisi jalan sudah sangat memprihatinkan.

"Setidaknya diperbaiki agar kondisinya tidak semakin parah, jika dilakukan setelah pembangunan selesai, saya kira terlalu lama menunggu, dan kami sangat peduli dengan kenyamanan warga," ucapnya.

Untuk memperkuat ikon heritage Kota Bandung, sejak tahun 2008 DBMP Kota Bandung melapisi Jalan Braga dengan batu Andesit, kendati pada faktanya kerap mengalami kerusakan kontur lantaran banyak dilalui kendaraan berat.

"Saya tegaskan lagi, tidak alasan untuk kesulitan mencari jenis batu yang sama, Sesuai Perda Cagar Budaya, kembalikan kondisi jalan pada sediakala, begitu juga dengan originalitasnya," demikian kata Nanang.***1***

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010