Bandung, 19/11 (ANTARA) - PT Frisian Flag Indonesia dan PT Matahari Putra Prima selaku pengelola Hypermart dan Foodmart melalui Program "Berbagi Untuk Maju" di Bandung, Jumat, menyalurkan bantuan Rp478,006 juta untuk 2.192 siswa tak mampu di Jawa Barat bekerja sama dengan Yayasan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis kepada 302 siswa SD Negeri Cirangrang I-IV yang dipusatkan di SDN Cirangrang IV.

Kepala Sekolah SD Negeri Cirangrang I, Lilis Halimah sangat bersyukur atas bantuan tersebut karena dapat menyelamatkan para siswa tak mampu yang terancam putus sekolah.

"Program ini harus berjalan terus agar kian banyak siswa yang dapat diselamatkan," katanya berharap.

Dari 2.192 siswa di Jawa Barat yang mendapat bantuan itu terdiri atas 1.432 siswa sd dan 760 siswa smp yang terancam putus sekolah.

Dari jumlah siswa yang mendapat bantuan pendidikan tersebut terdapat 358 siswa sd dan smp yang merupakan anak dari para peternak sapi perah binaan Frisian Flag Indonesia yagn berada di Pangalengan dan Lembang.

Vice President Marketing & Promotion Matahari Food Business PT Matahari Putra Prima, Tbk Joosje Tatipata mengatakan pihaknya sangat peduli untuk menyelamatkan para siswa tak mampu yang terancam putus sekolah.

Mengutip data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKN) tahun 2009, Joosje menyebutkan bahwa angka siswa putus sekolah di Indonesia dengan usia sekolah yakni 7-15 tahun mencapai 13.685.324 anak.

"Kalau ini dibiarkan maka merupakan bencana luar biasa bagi bangsa ini, lebih besar dari bencana alam, karena masa depan anak-anak Indonesia tentu saja tidak dapat menikmati pendidikan dasar sembilan tahun," katanya.

Sementara itu Direktur Pemasaran PT Frisian Flag Indonesia Hendro H Poedjono mengatakan Program "Berbagai Untuk Semua" dijalankan karena kepedulian untuk mewujudkan bangsa Indonesia menjadi bangsa mandiri dan kuat dengan keberadaan anak-anak yang pintar dan berkesempatan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

"Jangan sampai putus sekolah. Kalian harus tetap sekolah, harus pintar, rajin, jangan membolos, jangan menyontek. Harus jujur. Bangsa ini perlu orang-orang jujur yang banyak," katanya di hadapan para siswa yang disambut dengan sahutan "iya....".

Menjawab pertanyaan wartawan, Hendro dan Joosje memastikan program bantuan pendidikan seperti itu akan berjalan untuk masa-masa mendatang meskipun Program "Berbagi Untuk Maju" dijadwalkan berlangsung sejak diluncurka 3 Agustus 2010 hingga Desember 2010.

"Tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan program seperti ini. Kami berharap program ini dapat menggugah peran serta pihak lain untuk juga memiliki program seperti ini," kata Hendro.

Joosje menambahkan komitmen untuk membantu para siswa tidak mampu akan tetap dijalankan terus-menerus.

Sedangkan Ketua GNOTA Jeannette Sudjunadi menyebutkan nilai bantuan itu adalah Rp180.000 per siswa sekolah dasar per tahun dan Rp240.000 per siswa sekolah menengah pertama per tahun.

Frisian Flag Indonesia dan Matahari Food Business (Hypermart dan Foodmart) menargetkan menggalang dana sekitar Rp2,6 miliar untuk membiayai sekitar 12.062 murid yang terdiri atas 8.530 siswa sd dan 3.532 siswa SMP dari sekolah-sekolah yang terdata oleh GNOTA dan pemerintah untuk menerima bantuan.

Setiap orang yang belanja produk susu nutrisi dari PT Frisian Flag Indonesia di Hypermart dan Foodmart secara otomatis telah berperan serta dalam Program "Berbagi Untuk Semua".

"Program ini disisihkan dari keuntungan," kata Hendro.

Penyerahan bantuan di Bandung itu merupakan tahap ketiga setelah tahap pertama berlangsung di Medan pada 31 Agustus 2010 dan di Semarang pada 6 Oktober 2010.

Pada tahap pertama, Frisian Flag Indonesia dan Matahari Food Business menyalurkan dana Rp501,253 juta untuk 2.531 siswa sd yang terancam putus sekolah di Sumatera Utara sedangkan pada tahap kedua disalurkan dana Rp405,195 juta untuk 1.493 siswa sd dan 424 siswa smp yang terancam putus sekolah di Jawa Tengah. ***3***

Budi S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010