Harga gabah kering panen (GKP) petani di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih sangat rendah sehingga membuat daya beli kurang dan menjadikan mereka bergantung pada subsidi dari pemerintah. 

"Kalau sekarang harga gabah kita hanya Rp4.500 per kilogram, padahal semua kebutuhan produksi terus merangkak naik," kata petani Cirebon Kamad di Cirebon, Selasa. 

Ia mengatakan dengan harga jual hanya Rp4.500 per kilogram, tentu membuat petani harus menekan produksi, akan tetapi itu tidak bisa dilakukan, dikarenakan setiap tahunnya harga terus merangkak naik. 

Sedangkan hasil gabah petani ketika musim panen tiba terus anjlok, sehingga ketika pupuk subsidi langka akan sangat memberatkan para petani. 

"Kalau pupuk subsidi sulit dicari, kita juga tidak bisa membeli pupuk nonsubsidi, karena harganya melebihi gabah kita," tuturnya. 

Sementara Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Wasman mengatakan pemerintah perlu meningkatkan lagi harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah petani, agar para petani bisa memproduksi lagi. 

Menurutnya HPP untuk GKP saat ini yang per kilogramnya Rp4.200 sudah kurang ideal, karena semua kebutuhan produksi setiap tahun terus merangkak naik. Ini semua perlu kebijakan dari pusat, karena kalau Dinas Pertanian itu tidak bisa. 

"Harusnya HPP kembali dinaikkan, agar daya beli para petani juga bisa naik. Jadi ketika pupuk subsidi dikurangi kuotanya petani juga bisa membeli pupuk nonsubsidi," kata Wasman.

Baca juga: Bulog Cirebon pastikan serap gabah petani sesuai dengan HPP

Baca juga: Dinas Pertanian Cirebon sebut harga gabah petani di bawah HPP saat ini


 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021