Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi memastikan bahwa vaksin yang digunakan di Indonesia telah diuji dengan berbagai aspek termasuk keamanannya, katanya setelah menerima kedatangan 10 juta bulk vaksin Sinovac di Bandara Internasional Seokarno-Hatta, Ahad.
"Vaksin yang disediakan atau yang disiapkan Kementerian Kesehatan ini adalah vaksin yang memang sudah teruji dari sisi pemenuhan aspek-aspek keamanan, aspek efikasi maupun hal mutu," kata Sekjen Kemenkes Oscar dalam konferensi pers virtual usai kedatangan vaksin di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Ahad.
Pemenuhan berbagai aspek, baik keamanan, efikasi atau kemampuan vaksin memberikan manfaat bagi individu, serta mutu, ditandai dengan keluarnya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 di Indonesia.
Indonesia hari ini kedatangan 10 juta bulk vaksin Sinovac yang akan diproduksi menjadi vaksin untuk mencapai target vaksinasi 181,5 juta penduduk Indonesia guna mendapatkan kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap COVID-19.
Sampai dengan 20 Juni 2021, Indonesia telah menerima 104.728.400 dosis vaksin COVID-19. Rinciannya adalah 94.500.000 dosis vaksin Sinovac, 8.228.000 dosis vaksin AstraZeneca dan 2.000.000 dosis vaksin Sinopharm.
Oscar mengatakan bahwa pengadaan itu dilakukan lewat berbagai upaya termasuk jalan bilateral, dibarengi dengan pengembangan vaksin dalam negeri Vaksin Merah Putih.
Kedatangan itu, akan mendorong pemerintah terus berupaya melakukan distribusi untuk memastikan program vaksinasi COVID-19 berjalan dengan baik. Dia memastikan bahwa upaya percepatan dan penguatan program vaksinasi oleh pemerintah juga terus dilakukan.
"Tapi tentunya, sekali lagi kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, tetap menghindari kerumunan dan menjaga jarak, dan tetap memakai masker," demikian Oscar.*
Baca juga: Penerima vaksin COVID-19 capai 23 juta orang
Baca juga: 11,3 juta penduduk Indonesia telah jalani vaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Vaksin yang disediakan atau yang disiapkan Kementerian Kesehatan ini adalah vaksin yang memang sudah teruji dari sisi pemenuhan aspek-aspek keamanan, aspek efikasi maupun hal mutu," kata Sekjen Kemenkes Oscar dalam konferensi pers virtual usai kedatangan vaksin di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Ahad.
Pemenuhan berbagai aspek, baik keamanan, efikasi atau kemampuan vaksin memberikan manfaat bagi individu, serta mutu, ditandai dengan keluarnya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 di Indonesia.
Indonesia hari ini kedatangan 10 juta bulk vaksin Sinovac yang akan diproduksi menjadi vaksin untuk mencapai target vaksinasi 181,5 juta penduduk Indonesia guna mendapatkan kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap COVID-19.
Sampai dengan 20 Juni 2021, Indonesia telah menerima 104.728.400 dosis vaksin COVID-19. Rinciannya adalah 94.500.000 dosis vaksin Sinovac, 8.228.000 dosis vaksin AstraZeneca dan 2.000.000 dosis vaksin Sinopharm.
Oscar mengatakan bahwa pengadaan itu dilakukan lewat berbagai upaya termasuk jalan bilateral, dibarengi dengan pengembangan vaksin dalam negeri Vaksin Merah Putih.
Kedatangan itu, akan mendorong pemerintah terus berupaya melakukan distribusi untuk memastikan program vaksinasi COVID-19 berjalan dengan baik. Dia memastikan bahwa upaya percepatan dan penguatan program vaksinasi oleh pemerintah juga terus dilakukan.
"Tapi tentunya, sekali lagi kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, tetap menghindari kerumunan dan menjaga jarak, dan tetap memakai masker," demikian Oscar.*
Baca juga: Penerima vaksin COVID-19 capai 23 juta orang
Baca juga: 11,3 juta penduduk Indonesia telah jalani vaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021