Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jawa Barat karena telah melayani ibu hamil yang terkena COVID-19.
"Sepanjang tahun 2021 ini, sejak rumah sakit ini dibuka, ada sekitar 400 ibu hamil yang suspek. Dari 400 itu, 260 yang positif terkena COVID-19. Itu artinya angka ibu yang hamil yang terkena COVID-19 hampir 60 persen dari suspek," katanya saat mengunjungi RSKIA Bandung didampingi Gubernur Jabar M Ridwan Kamil, Rabu.
Di RSKIA Bandung, ibu hamil yang bergejala atau positif COVID-19 dengan segala penindakan dan fasilitas yang disiapkan diberikan perawatan oleh tenaga medis yang ada di sana.
Menurut Menko PMK temuan tersebut menunjukan COVID-19 sudah tidak pandang bulu, termasuk menyerang mereka yang hamil dan berisiko kepada anaknya yang juga dapat terkena COVID-19.
Dia mengatakan mulai dari pemeriksaan ibu hamil yang suspek, penanganan ibu hamil yang dinyatakan positif COVID-19 ditangani khusus RSKIA Bandung.
Lalu, katanya, adalagi ada ibu hamil yang positif atau suspek COVID-19 yang melahirkan, anak yang dilahirkan diperiksa kembali apakah termasuk yang suspek atau memang juga positif COVID-19 seperti yang dialami ibunya.
"Dan fasilitasnya sangat lengkap, dan rencana menambah kapasitas nanti dapat dukungan dari pemerintah pusat, Kepala BNPB, dari kapasitas 100 menjadi 150 khusus yang menangani ibu hamil yang suspek dan juga untuk umum, tapi yang umum dibatasi karena ini rumah sakit ini untuk ibu dan anak," katanya.
Ia mengatakan secara umum memang terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia dan Provinsi Jabar termasuk yang tinggi, termasuk empat provinsi yang mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.
"Hal ini sebagian dari arus balik usai mudik. Kita tahu banyak sekali pemudik yang bandel, nekat, yang kemudian kembali ke wilayah tempat tinggal awal, membawa oleh-oleh COVID-19 dan menciptakan klaster keluarga," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan beberapa tempat, ditambah juga ada klaster acara keluarga, termasuk pernikahan dan ada klaster ziarah karena ada beberapa daerah yang membiasakan setelah Lebaran sampai nanti menjelang Idul Adha berziarah ke pemakaman.
"Jadi seperti yang diumumkan Kementerian Kesehatan, varian baru yaitu Delta yang berasal dari India, sudah masuk ke wilayah Indonesia. Karena itu mohon betul-betul dapat perhatian, mematuhi prokes, menjaga daya tahan tubuh," demikian Muhadjir Effendy.
Baca juga: Tempat hiburan dan wisata di Kota Bandung ditutup
Baca juga: Pemkot Bandung memperketat pembatasan kegiatan di pasar hingga hotel
Baca juga: Pemkot Bandung hentikan uji coba belajar tatap muka di sekolah, ini alasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Sepanjang tahun 2021 ini, sejak rumah sakit ini dibuka, ada sekitar 400 ibu hamil yang suspek. Dari 400 itu, 260 yang positif terkena COVID-19. Itu artinya angka ibu yang hamil yang terkena COVID-19 hampir 60 persen dari suspek," katanya saat mengunjungi RSKIA Bandung didampingi Gubernur Jabar M Ridwan Kamil, Rabu.
Di RSKIA Bandung, ibu hamil yang bergejala atau positif COVID-19 dengan segala penindakan dan fasilitas yang disiapkan diberikan perawatan oleh tenaga medis yang ada di sana.
Menurut Menko PMK temuan tersebut menunjukan COVID-19 sudah tidak pandang bulu, termasuk menyerang mereka yang hamil dan berisiko kepada anaknya yang juga dapat terkena COVID-19.
Dia mengatakan mulai dari pemeriksaan ibu hamil yang suspek, penanganan ibu hamil yang dinyatakan positif COVID-19 ditangani khusus RSKIA Bandung.
Lalu, katanya, adalagi ada ibu hamil yang positif atau suspek COVID-19 yang melahirkan, anak yang dilahirkan diperiksa kembali apakah termasuk yang suspek atau memang juga positif COVID-19 seperti yang dialami ibunya.
"Dan fasilitasnya sangat lengkap, dan rencana menambah kapasitas nanti dapat dukungan dari pemerintah pusat, Kepala BNPB, dari kapasitas 100 menjadi 150 khusus yang menangani ibu hamil yang suspek dan juga untuk umum, tapi yang umum dibatasi karena ini rumah sakit ini untuk ibu dan anak," katanya.
Ia mengatakan secara umum memang terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia dan Provinsi Jabar termasuk yang tinggi, termasuk empat provinsi yang mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.
"Hal ini sebagian dari arus balik usai mudik. Kita tahu banyak sekali pemudik yang bandel, nekat, yang kemudian kembali ke wilayah tempat tinggal awal, membawa oleh-oleh COVID-19 dan menciptakan klaster keluarga," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan beberapa tempat, ditambah juga ada klaster acara keluarga, termasuk pernikahan dan ada klaster ziarah karena ada beberapa daerah yang membiasakan setelah Lebaran sampai nanti menjelang Idul Adha berziarah ke pemakaman.
"Jadi seperti yang diumumkan Kementerian Kesehatan, varian baru yaitu Delta yang berasal dari India, sudah masuk ke wilayah Indonesia. Karena itu mohon betul-betul dapat perhatian, mematuhi prokes, menjaga daya tahan tubuh," demikian Muhadjir Effendy.
Baca juga: Tempat hiburan dan wisata di Kota Bandung ditutup
Baca juga: Pemkot Bandung memperketat pembatasan kegiatan di pasar hingga hotel
Baca juga: Pemkot Bandung hentikan uji coba belajar tatap muka di sekolah, ini alasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021