Cimahi, 25/10 (ANTARA) - Banyaknya pintu masuk menuju Kota Cimahi, Jabar, menjadi kendala tersendiri bagi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi dalam mencegah dan wabah penyakit hewan menular rabies.

Sejauh ini, hewan yang seringkali menyebabkan penyakit rabies di Kota Cimahi disebarkan oleh anjing yang berasal dari luar Kota Cimahi, yang masuknya tidak terkontrol, karena seluruh anjing yang ada di Kota Cimahi diklaim telah divaksinasi sehingga kesehatannya akan lebih terjamin, kata Kepala Bidang Pertanian pada Diskopindagtan, drh Suyoto kepada wartawan, Senin.

Menurut dia, untuk mencegah timbulnya berbagai hal yang merugikan bagi manusia dari anjing itu, pihaknya telah memiliki program vaksinasi sebanyak tiga kali dalam satu tahun. Tak, hanya itu pihaknya pun meyakini jika petugas yang ada di Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) merupakan orang yang kredibel di bidangnya tersebut sehingga berbagai hal yang tidak diinginkan akan bisa cepat tertangani.

"Untuk tahun 2010 ini kita telah menemukan dan menangani kasus digigitnya manusia oleh anjing sebanyak empat kali. Dan terakhir kalinya kasus itu dialami oleh anak berumur sembilan tahun bernama Sasa. Anak ini kaki kanannya digigit anjing milik Remat warga Jalan Kolonel Masturi, tapi hasilnya negatif," paparnya.

Menurut Suyoto, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukannya jika jumlah anjing yang ada di Kota Cimahi saat ini seluruhnya ada 4.934 ekor anjing peliharaan dan 217 ekor anjing liar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2009 yang hanya berjumlah 4.291 ekor anjing peliharaan dan 226 ekor anjing liar.

"Selama ini juga di Cimahi belum ditemukan adanya warga yang menderita tergigit oleh anjing rabies. Kita harapkan itu tidak terjadi. Dan warga kita himbau itu untuk selalu menjaga kesehatan hewannya tersebut," paparnya.

Kendati belum ditemukan kasus anjing dengan penyakit rabies positif, pihaknya secara intensif terus melakukan eliminasi terhadap anjing liar dan vaksinasi rutin untuk anjing peliharaan. Hal itu dilakukan mengingat jumlah perkembangan populasi anjing di Kota Cimahi terbilang cukup tinggi. Setiap masyarakat yang membawa masuk hewan baru ke Kota Cimahi, diimbau untuk segera melaporkannya pada petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

Dia juga minta seluruh pemilik anjing untuk selalu memperhatikan anjing peliharaannya. Selain itu, sebaiknya anjing dirantai atau dikurang serta wajib diberikan vaksinasi.

"Dalam setahun minimal kita sekali memberikan vaksin. Perlu diingat, pemberian vaksin adalah gratis. Untuk tahun 2010, kami sudah memberikan imbauan kepada seluruh kelurahan bahwa mulai awal April 2010, kami akan mulai melakukan lagi vaksinasi massal. Kepada mereka yang memiliki hewan baru, diharapkan segera melapor agar bisa terdata oleh kami," katanya.***3***

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010