Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat terus melakukan vaksinasi COVID-19 dengan sasaran prioritas sesuai instruksi pemerintah pusat, yakni masyarakat lanjut usia (lansia) karena memiliki kondisi rentan terhadap penularan virus tersebut.
"Ya tetap, kalau pemerintah pusat lansia jadi sasarannya, karena rentan," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Kamis.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut sudah melaksanakan vaksinasi COVID-19 sejak Februari 2021 dengan sasaran tahap pertama yakni tenaga kesehatan dan unsur pimpinan daerah.
Selanjutnya, melakukan vaksinasi bagi pelayan publik, masyarakat rentan, di antaranya kalangan lansia, dan tahap terakhir masyarakat umum.
Helmi mengungkapkan sampai saat ini pelaksanaan vaksinasi di Garut masih kecil di bawah 10 persen dari target penerima vaksin COVID-19 tercatat 1,8 juta jiwa.
"Jangkauannya masih kecil ya, kita mungkin masih di bawah 10 persen dari angkat 1,8 (juta jiwa, red.), saya tanya ke daerah lainnya juga sama," kata Helmi.
Ia mengungkapkan pelaksanaan tahapan vaksinasi COVID-19 masih menghadapi beberapa kendala, di antaranya kendala sasaran lansia yang sulit dikumpulkan di suatu tempat vaksinasi.
"Kendalanya ternyata lansia kita biasa di rumah, agak kesulitan juga kita kumpulkan," katanya.
Pemkab Garut bersama ikatan keluarga alumnus perguruan tinggi di Indonesia akan melakukan vaksinasi massal dengan sasaran lansia di daerah itu pada Sabtu (12/6).
Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unpad Irawati Hermawan mengatakan vaksinasi itu kerja sama antarbeberapa universitas seperti Universitas Padjajaran, Universitas Parahyangan, dan Institut Teknologi Bandung.
Ia menyampaikan vaksinasi tidak hanya untuk masyarakat yang memiliki KTP Kabupaten Garut, melainkan bisa diikuti warga yang memiliki KTP dari kota/kabupaten di Jawa Barat.
Vaksinasi kali ini, kata dia, berbeda dengan sebelumnya yaitu sasaran vaksinasi dua banding satu artinya ada dua lansia ditambah dengan satu anak muda yang bisa mengikuti vaksinasi.
"Berbeda dengan vaksinasi program IKA Unpad yang pertama, di mana waktu itu seluruhnya lansia dan sekarang kita berlakukan 2:1 di mana kalau ada dua lansia divaksinasi itu bisa ditambah satu anak muda," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut lanjutkan vaksinasi COVID-19 untuk lansia
Baca juga: Dinkes Garut mulai vaksinasi massal lansia
Baca juga: 3.700 dosis vaksin COVID-19 dibutuhan untuk lansia di Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Ya tetap, kalau pemerintah pusat lansia jadi sasarannya, karena rentan," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Kamis.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut sudah melaksanakan vaksinasi COVID-19 sejak Februari 2021 dengan sasaran tahap pertama yakni tenaga kesehatan dan unsur pimpinan daerah.
Selanjutnya, melakukan vaksinasi bagi pelayan publik, masyarakat rentan, di antaranya kalangan lansia, dan tahap terakhir masyarakat umum.
Helmi mengungkapkan sampai saat ini pelaksanaan vaksinasi di Garut masih kecil di bawah 10 persen dari target penerima vaksin COVID-19 tercatat 1,8 juta jiwa.
"Jangkauannya masih kecil ya, kita mungkin masih di bawah 10 persen dari angkat 1,8 (juta jiwa, red.), saya tanya ke daerah lainnya juga sama," kata Helmi.
Ia mengungkapkan pelaksanaan tahapan vaksinasi COVID-19 masih menghadapi beberapa kendala, di antaranya kendala sasaran lansia yang sulit dikumpulkan di suatu tempat vaksinasi.
"Kendalanya ternyata lansia kita biasa di rumah, agak kesulitan juga kita kumpulkan," katanya.
Pemkab Garut bersama ikatan keluarga alumnus perguruan tinggi di Indonesia akan melakukan vaksinasi massal dengan sasaran lansia di daerah itu pada Sabtu (12/6).
Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unpad Irawati Hermawan mengatakan vaksinasi itu kerja sama antarbeberapa universitas seperti Universitas Padjajaran, Universitas Parahyangan, dan Institut Teknologi Bandung.
Ia menyampaikan vaksinasi tidak hanya untuk masyarakat yang memiliki KTP Kabupaten Garut, melainkan bisa diikuti warga yang memiliki KTP dari kota/kabupaten di Jawa Barat.
Vaksinasi kali ini, kata dia, berbeda dengan sebelumnya yaitu sasaran vaksinasi dua banding satu artinya ada dua lansia ditambah dengan satu anak muda yang bisa mengikuti vaksinasi.
"Berbeda dengan vaksinasi program IKA Unpad yang pertama, di mana waktu itu seluruhnya lansia dan sekarang kita berlakukan 2:1 di mana kalau ada dua lansia divaksinasi itu bisa ditambah satu anak muda," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut lanjutkan vaksinasi COVID-19 untuk lansia
Baca juga: Dinkes Garut mulai vaksinasi massal lansia
Baca juga: 3.700 dosis vaksin COVID-19 dibutuhan untuk lansia di Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021