Polisi di China telah menangkap lebih dari 1.100 orang yang dicurigai menggunakan mata uang kripto untuk pencucian uang ilegal dari penipuan telepon dan internet dalam upaya tindakan keras negara tersebut baru-baru ini, kata Kementerian Keamanan Publik.

Penangkapan itu terjadi ketika pihak berwenang di China meningkatkan tindakan keras mereka terhadap perdagangan mata uang kripto. Bulan lalu, tiga badan industri melarang layanan keuangan dan pembayaran terkait kripto, dan Dewan Negara, kabinet China, berjanji untuk menekan penambangan dan perdagangan Bitcoin.

Kementerian keamanan publik mengatakan bahwa pada Rabu (9/6/2021) sore polisi telah menangkap lebih dari 170 kelompok kriminal yang terlibat dalam penggunaan mata uang kripto untuk pencucian uang.

Pencuci uang menagih klien kriminal mereka komisi 1,5 persen hingga 5,0 persen untuk mengubah hasil ilegal menjadi mata uang virtual melalui bursa kripto, kata kementerian itu melalui akun Wechat resminya.

Asosiasi Pembayaran & Kliring China mengatakan pada Rabu (9/6/2021) bahwa jumlah kejahatan yang melibatkan penggunaan mata uang virtual sedang meningkat.

Karena mata uang kripto bersifat anonim, nyaman dan bersifat global, “mereka semakin menjadi saluran penting untuk pencucian uang lintas batas,” kata asosiasi itu dalam sebuah pernyataan.

Mata uang kripto telah menjadi alat pembayaran yang populer dalam aktivitas perjudian ilegal. Hampir 13 persen situs perjudian mendukung penggunaan mata uang virtual, dan teknologi blockchain telah mempersulit pihak berwenang untuk melacak uang tersebut, menurut asosiasi itu.

Baca juga: Inovasi dorong perkembangan Bitcoin di tengah penurunan harga

Baca juga: Arus keluar mingguan Bitcoin pekan lalu capai rekor tertinggi

Baca juga: TEN aset kripto berbasis komunitas naik lebihi 300 persen

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021