Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana optimistis sektor pariwisata di Ibu Kota Jawa Barat itu bisa bangkit di masa pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.
Menurutnya, setiap tempat wisata yang telah diberi relaksasi telah menempuh simulasi protokol kesehatan, sehingga saat mulai dibuka, sejumlah tempat wisata menerapkan protokol sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku.
"Kota Bandung di awal pandemi ini mengutamakan sektor kesehatan. Setelah indikator kesehatan relatif terkendali, lalu kami lakukan relaksasi," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Meski pariwisata Kota Bandung didominasi oleh wisatawan lokal, menurutnya yang terpenting yaitu roda perekonomian di sektor wisata tetap berjalan sesuai aturan.
"Memang dampak COVID-19 itu terasa di sektor pariwisata, tentunya Kota Bandung wisatawannya dominan wisatawan lokal. Sehingga begitu kami melalukan relaksasi ekonomi, alhamdulillah berjalan," kata Yana.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Travel Indonesia (Astindo) Elly Hutabarat mengungkapkan selama 15 bulan sektor pariwisata tidak bergerak. Atas hal itu, maka menurutnya saat ini waktu yang tepat untuk bangkit.
"Sekitar 60 persen agen travel ada yang tutup permanen dan sementara," kata Elly.
Adapun ia mengatakan kolaborasi antara pelaku pariwisata dan pemerintah merupakan hal yang bisa menguatkan pondasi untuk meningkatkan kembali perekonomian pariwisata. Di antaranya yakni kolaborasi seperti pelatihan dan dukungan lainnya dari pemerintah.
"Kolaborasi unsur pemerintah dan swasta terbukti menguatkan pondasi untuk mengembangkan pariwisata Indonesia," kata Elly.
Baca juga: 23 tenaga kesehatan RSHS Bandung tertular COVID-19
Baca juga: Persib siap ikut turnamen Piala Wali Kota Solo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Menurutnya, setiap tempat wisata yang telah diberi relaksasi telah menempuh simulasi protokol kesehatan, sehingga saat mulai dibuka, sejumlah tempat wisata menerapkan protokol sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku.
"Kota Bandung di awal pandemi ini mengutamakan sektor kesehatan. Setelah indikator kesehatan relatif terkendali, lalu kami lakukan relaksasi," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Meski pariwisata Kota Bandung didominasi oleh wisatawan lokal, menurutnya yang terpenting yaitu roda perekonomian di sektor wisata tetap berjalan sesuai aturan.
"Memang dampak COVID-19 itu terasa di sektor pariwisata, tentunya Kota Bandung wisatawannya dominan wisatawan lokal. Sehingga begitu kami melalukan relaksasi ekonomi, alhamdulillah berjalan," kata Yana.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Travel Indonesia (Astindo) Elly Hutabarat mengungkapkan selama 15 bulan sektor pariwisata tidak bergerak. Atas hal itu, maka menurutnya saat ini waktu yang tepat untuk bangkit.
"Sekitar 60 persen agen travel ada yang tutup permanen dan sementara," kata Elly.
Adapun ia mengatakan kolaborasi antara pelaku pariwisata dan pemerintah merupakan hal yang bisa menguatkan pondasi untuk meningkatkan kembali perekonomian pariwisata. Di antaranya yakni kolaborasi seperti pelatihan dan dukungan lainnya dari pemerintah.
"Kolaborasi unsur pemerintah dan swasta terbukti menguatkan pondasi untuk mengembangkan pariwisata Indonesia," kata Elly.
Baca juga: 23 tenaga kesehatan RSHS Bandung tertular COVID-19
Baca juga: Persib siap ikut turnamen Piala Wali Kota Solo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021