Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menyatakan tanah longsor yang menutup dua ruas jalan kabupaten dan provinsi di dua kecamatan di Cianjur, sudah tuntas dilakukan, sehingga kendaraan sudah dapat melintas seperti biasa.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan di Cianjur, Jumat, mengatakan sepanjang dua pekan terakhir, tiga bencana alam longsor dan pergerakan tanah melanda dua kecamatan di Cianjur, dua di antaranya longsor menutup akes jalan utama menuju Cianjur selatan dan jalan alternatif di Kecamatan Sukaresmi.
"Sedangkan untuk peristiwa lainnya, longsor dan pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Cibeber, hingga saat ini, puluhan warga di Desa Kanoman, masih mengungsi sebagai upaya antisipasi terjadinya longsor dan pergerakan tanah yang terus meluas," katanya.
Namun untuk longsor yang menutup jalan propinsi di Kecamatan Cibeber, sudah tuntas dilakukan, sehingga jalur utama yang menghubungkan Cianjur dengan wilayah selatan, sudah didapat dilalui seperti biasa dari kedua arah, setelah dua alat berat milik provinsi dan dinas terkait di Cianjur, diturunkan.
Begitu pula ungkap Irfan, jalan alternatif Cipanas-Jonggol, yang sempat tertutup longsor sepanjang 12 meter dengan ketinggian longsoran 1 meter, sudah dapat dilalui normal dari kedua arah, setelah tim gabungan dibantu satu alat berat milik PURP Cianjur, membantu pembersihan longsoran.
"Untuk longsor yang menutupi landasan jalan di ruas jalan Sukaresmi, sudah tuntas dilakukan, termasuk jalan utama selatan di Kecamatan Cibeber. Namun kami tetap mengimbau warga untuk ekstra hati-hati dan waspada karena longsor susulan dapat terjadi setiap saat," katanya.
Hingga saat ini, tambah dia, pihaknya masih konsentrasi penanganan longsor dan pergerakan tanah di Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, dimana menjelang masuknya musim panas, diharapkan pergerarakan tanah tidak terus meluas, sehingga merusak perkampungan dan sawah warga.
"Kita siagakan puluhan relawan di lokasi, untuk memantau dan mengimbau warga untuk mengungsi, jika pergerakan tanah terus meluas, sehingga merusak rumah dan sawah wwarga. Tercatat hingga saat ini, 7 rumah terancam dan belasan hektare sawah gagal panen," katanya.
Baca juga: Jalur alternatif Cipanas-Jonggol baru bisa dilalui satu arah
Baca juga: Warga Cibeber Cianjur diungsikan hindari longsor
Baca juga: Jalur alternatif Jonggol-Cipanas terputus akibat longsoran tanah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan di Cianjur, Jumat, mengatakan sepanjang dua pekan terakhir, tiga bencana alam longsor dan pergerakan tanah melanda dua kecamatan di Cianjur, dua di antaranya longsor menutup akes jalan utama menuju Cianjur selatan dan jalan alternatif di Kecamatan Sukaresmi.
"Sedangkan untuk peristiwa lainnya, longsor dan pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Cibeber, hingga saat ini, puluhan warga di Desa Kanoman, masih mengungsi sebagai upaya antisipasi terjadinya longsor dan pergerakan tanah yang terus meluas," katanya.
Namun untuk longsor yang menutup jalan propinsi di Kecamatan Cibeber, sudah tuntas dilakukan, sehingga jalur utama yang menghubungkan Cianjur dengan wilayah selatan, sudah didapat dilalui seperti biasa dari kedua arah, setelah dua alat berat milik provinsi dan dinas terkait di Cianjur, diturunkan.
Begitu pula ungkap Irfan, jalan alternatif Cipanas-Jonggol, yang sempat tertutup longsor sepanjang 12 meter dengan ketinggian longsoran 1 meter, sudah dapat dilalui normal dari kedua arah, setelah tim gabungan dibantu satu alat berat milik PURP Cianjur, membantu pembersihan longsoran.
"Untuk longsor yang menutupi landasan jalan di ruas jalan Sukaresmi, sudah tuntas dilakukan, termasuk jalan utama selatan di Kecamatan Cibeber. Namun kami tetap mengimbau warga untuk ekstra hati-hati dan waspada karena longsor susulan dapat terjadi setiap saat," katanya.
Hingga saat ini, tambah dia, pihaknya masih konsentrasi penanganan longsor dan pergerakan tanah di Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, dimana menjelang masuknya musim panas, diharapkan pergerarakan tanah tidak terus meluas, sehingga merusak perkampungan dan sawah warga.
"Kita siagakan puluhan relawan di lokasi, untuk memantau dan mengimbau warga untuk mengungsi, jika pergerakan tanah terus meluas, sehingga merusak rumah dan sawah wwarga. Tercatat hingga saat ini, 7 rumah terancam dan belasan hektare sawah gagal panen," katanya.
Baca juga: Jalur alternatif Cipanas-Jonggol baru bisa dilalui satu arah
Baca juga: Warga Cibeber Cianjur diungsikan hindari longsor
Baca juga: Jalur alternatif Jonggol-Cipanas terputus akibat longsoran tanah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021