Depok, 29/9 (ANTARA) - Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (ILUNI FIB UI), akan menyelenggarakan dialog budaya bertema "Quo Vadis Kebudayaan Indonesia" di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (30/9).

Menurut siaran pers UI, Rabu, acara dialog tersebut diadakan bersamaan dengan pelatikan pengurus baru ILUNI FIB UI periode 2010-2013.

"Quo Vadis Kebudayaan Indonesia?? atau "Akan kemana kebudayaan Indonesia? *merupakan pertanyaan klasik yang memerlukan jawaban.

Polemik kebudayaan yang berlangsung tahun 1930-an sudah mencoba menjawab arah kebudayaan Indonesia, apakah ke Barat atau ke Timur, ke Eropa atau Asia, atau menggali dari budaya lokal.

Kali ini strategi kebudayaan Indonesia akan dibahas oleh empat narasumber, yakni Dr. Bambang Wibawarta (Dekan FIB UI); Dr. Yudi Latif (intelektual dan penulis); Linda Djalil (wartawan dan penulis); dan Hilmar Farid Maulana (peneliti budaya).

Dialog Budaya ini, menurut jurubicara UI Vishnu Juwono dalam siaran pers, tidak semata ingin menggulirkan teori-teori kebudayaan, tapi juga mencoba memahami realitas budaya sehari-hari.

Di tengah globalisasi yang ditandai ledakan informasi tanpa batas, budaya asing masuk dengan leluasa. Media internet, televisi, dan kemajuan teknologi telah memungkinkan komunikasi budaya yang cepat dan instan.

Reaksi terhadap globalisasi itu beragam, ada yang menerima dengan terbuka, ada pula yang membentengi arus budaya lain dengan memperkuat budaya lokal. Isu dominasi ?budaya besar? terhadap ?budaya kecil,? seringkali masih dianggap penting karena kekhawatiran eksistensi dalam percaturan global.

"Selain itu, Kita juga menghadapi klaim budaya oleh Malaysia yang telah menimbulkan bangkitnya rasa kepemilikan budaya. Fenomena ini menarik untuk dilihat, mengapa begitu besar reaksi masyarakat Indonesia terhadap klaim Malaysia terhadap sejumlah budaya bangsa Indonesia seperti tarian, nyanyian, batik, dan lain-lain," katanya.

Teguh Handoko

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010