Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI) Komisariat Bogor, Jawa Barat akan menyelenggarakan kegiatan webinar yang berjudul Teori Sastra Masa Depan: Tokoh, Konsep, dan Aplikasi pada Sabtu, 22 Mei 2021.
Ketua HISKI Bogor, Dr. Agnes Setyowati H., M. Hum di Bogor, Kamis, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang teori, konsep, serta pendekatan lintas disiplin yang bisa diaplikasikan dalam menganalisis suatu karya sastra.
"Mengapa penting mengkaji sastra? Alasannya sederhana, karena sastra memiliki peran penting dalam membangun peradaban sebuah bangsa dan mewakili ekspresi suatu peradaban," ungkapnya yang juga akan menjadi salah satu pemateri.
Menurutnya, sastra menyimpan memori kolektif masyarakat serta berfungsi sebagai artefak kebudayaan yang merekam peristiwa sejarah seperti karya-karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Sastra juga mengenalkan kesemestaan pengalaman dan menajamkan nilai kemanusiaan.
Agnes mengatakan, sastra juga hadir sebagai gejala budaya yang bersifat universal dan dapat dijumpai di setiap peradaban manusia sehingga dapat dikatakan bahwa sastra secara evolutif terus berkembang mewakili zamannya.
"Oleh karena itu, dalam upaya membaca dan memahami sastra secara lebih mendalam dan kritis webinar ini diharapkan dapat memberikan nuansa baru, khususnya bagi para akademisi, peneliti, dan mahasiswa yang memiliki ketertarikan untuk menganalisis suatu karya sastra dengan perspektif yang lebih beragam," kata Agnes.
Pada kegiatan yang juga melibatkan Komunitas Kubah Budaya dan Penerbit Instrans Publishing, HISKI Komisariat Bogor menghadirkan empat pembicara antara lain Prof. Suwardi Endraswara (Ketua Umum HISKI, Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta, Penulis Buku, Editor), Prof. Setya Yuwana Sudikan (Guru Besar Universitas Negeri Surabaya), Dr. Agnes Setyowati, H., M.Hum. (Ketua HISKI Komisariat Bogor, Penulis Buku), dan Eka Ugi Sutikno, M. Hum. (Ketua Komunitas Kubah Budaya).
Baca juga: Pesta Sastra Sunda Hadir Untuk Memasyarakatkan Sastra
Baca juga: Peringatan KAA ke-62 Dimeriahkan Pekan Sastra
Baca juga: Umbu Landu Paranggi tak hanya guru sastra tapi juga "guru alam", kata Putri Koster
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Ketua HISKI Bogor, Dr. Agnes Setyowati H., M. Hum di Bogor, Kamis, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang teori, konsep, serta pendekatan lintas disiplin yang bisa diaplikasikan dalam menganalisis suatu karya sastra.
"Mengapa penting mengkaji sastra? Alasannya sederhana, karena sastra memiliki peran penting dalam membangun peradaban sebuah bangsa dan mewakili ekspresi suatu peradaban," ungkapnya yang juga akan menjadi salah satu pemateri.
Menurutnya, sastra menyimpan memori kolektif masyarakat serta berfungsi sebagai artefak kebudayaan yang merekam peristiwa sejarah seperti karya-karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Sastra juga mengenalkan kesemestaan pengalaman dan menajamkan nilai kemanusiaan.
Agnes mengatakan, sastra juga hadir sebagai gejala budaya yang bersifat universal dan dapat dijumpai di setiap peradaban manusia sehingga dapat dikatakan bahwa sastra secara evolutif terus berkembang mewakili zamannya.
"Oleh karena itu, dalam upaya membaca dan memahami sastra secara lebih mendalam dan kritis webinar ini diharapkan dapat memberikan nuansa baru, khususnya bagi para akademisi, peneliti, dan mahasiswa yang memiliki ketertarikan untuk menganalisis suatu karya sastra dengan perspektif yang lebih beragam," kata Agnes.
Pada kegiatan yang juga melibatkan Komunitas Kubah Budaya dan Penerbit Instrans Publishing, HISKI Komisariat Bogor menghadirkan empat pembicara antara lain Prof. Suwardi Endraswara (Ketua Umum HISKI, Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta, Penulis Buku, Editor), Prof. Setya Yuwana Sudikan (Guru Besar Universitas Negeri Surabaya), Dr. Agnes Setyowati, H., M.Hum. (Ketua HISKI Komisariat Bogor, Penulis Buku), dan Eka Ugi Sutikno, M. Hum. (Ketua Komunitas Kubah Budaya).
Baca juga: Pesta Sastra Sunda Hadir Untuk Memasyarakatkan Sastra
Baca juga: Peringatan KAA ke-62 Dimeriahkan Pekan Sastra
Baca juga: Umbu Landu Paranggi tak hanya guru sastra tapi juga "guru alam", kata Putri Koster
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021