Bandung, 25/9 (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia kembali mempublikasikan temuan anggrek spesies baru, yaitu dua spesies asal Kalimantan, yang secara resmi telah dilansir di jurnal ilmiah "Malesian Orchid Journal".

Anggrek spesies baru yang diumumkan itu adalah Dendrobium flos-wanua dan Dendrobium dianae, demikian peneliti LIPI Destario Metusala, dalam surat elektroniknya, yang diterima ANTARA, Sabtu.

Destario menyatakan, Dendrobium flos-wanua memiliki bunga dengan lebar 2,1-2,2 cm, berwarna hijau kekuningan mengkilat, sepal-petalnya membuka lebar, dengan bagian cuping tengah bibir bunga yang cukup lebar berbentuk hampir segi empat dan berbelah dangkal di bagian ujungnya.

Dalam satu perbungaan dapat membawa dua sampai delapan kuntum bunga yang mekar hampir bersamaan. Selain bibir bunganya yang lebar, ciri khas unik anggrek ini adalah pada tonjolan kalus berbentuk "U" yang melintang pada bibir bunganya.

Nama flos-wanua berarti ?bunga Wanua? yang diambil dari nama Vincent Wanua, seorang pehobi anggrek di Malang yang membantu dalam penelitian ini.

Jenis anggrek yang kedua adalah Dendrobium dianae yang memiliki kedekatan morfologi dengan anggrek Dendrobium muluense dari Sarawak. Bedanya, bibir D dianae memiliki dua kalus sejajar yang memanjang dan membujur di permukaan cuping tengah bibir bunganya.

Nama anggrek ini didedikasikan untuk seorang pehobi anggrek sekaligus pegiat konservasi anggrek di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bernama Dian Rachmawaty.

Kedua spesies itu dideskripsikan secara ilmiah oleh Destario Metusala (Kebun Raya Purwodadi-LIPI) bersama kedua rekannya Peter O?Byrne (praktisi anggrek di Singapura) dan JJ Wood (Peneliti dari Herbarium Kew Botanical Garden-Inggris).

Anggrek itu termasuk marga Dendrobium seksi Calcarifera yang pusat spesiasinya diduga ada di bagian barat Indonesia, yaitu pulau Sumatera.

Namun, kata Destario, penelitian yang dilakukan secara simultan oleh peneliti dari Herbarium Kew Botanical Garden-Inggris di kawasan Sarawak dan peneliti dari Kebun Raya LIPI di Kalimantan, menunjukkan bahwa pulau Borneo merupakan salah satu pusat spesiasi yang utama dari Calcarifera.

Menurut dia, itu karena setiap tahun selalu ditemukan spesies baru dengan tingkat endemisitas yang tinggi pada anggrek seksi itu.

***5***
(U.s018/B/Y003/Y003) 25-09-2010 17:24:13

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010