Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan adanya klaster baru penularan wabah COVID-19 di tempat wisata yang selama ini banyak kunjungan wisatawan selama libur Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Kemungkinan bisa saja (klaster wisata) kemungkinan," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Ahad.
Leli menyampaikan pihaknya sudah mengetahui adanya tempat wisata di Garut, salah satunya Pantai Santolo yang ramai dikunjungi wisatawan saat libur Idul Fitri.
Keramaian orang di tempat wisata itu, kata dia, kemungkinan bisa terjadi penularan COVID-19 meskipun sulit untuk mendeteksi penularannya karena di tempat wisata atau bawaan wisatawan.
"Memang sekarang itu untuk mengidentifikasi klusternya dari, misalnya apa itu efek dari wisata atau memang sebelumnya sudah bawaan, kita juga susah untuk mengidentifikasi," katanya.
Ia mengungkapkan saat ini penyebaran wabah COVID-19 di Garut telah menunjukkan penurunan kasus, meski begitu tetap menjadi perhatian pemerintah untuk tetap mengantisipasinya.
Tim medis di lapangan, kata dia, tetap melakukan penelusuran dan pemeriksaan kesehatan terhadap orang yang menunjukkan gejala maupun pernah kontak fisik dengan pasien positif COVID-19.
"Kalau tidak ada gejala tapi ada kontak fisik kita langsung karantina secara mandiri, kalau berat dirawat di rumah sakit," katanya.
Ia menambahkan tim medis di lapangan juga melakukan tes antigen secara acak selama musim libur Idul Fitri untuk mendeteksi secara dini penularan wabah COVID-19.
Selama tes antigen di tempat penyekatan maupun di objek wisata, kata Leli, hasilnya semua negatif terkonfirmasi COVID-19.
"Dari 200 sampel di lokasi penyekatan dan wisata semua hasil tes cepat antigen negatif," katanya.*
Baca juga: Garut tutup wisata air Cipanas
Baca juga: Terjadi lonjakan pengunjung, wisata pantai di Garut ditutup
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kemungkinan bisa saja (klaster wisata) kemungkinan," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Ahad.
Leli menyampaikan pihaknya sudah mengetahui adanya tempat wisata di Garut, salah satunya Pantai Santolo yang ramai dikunjungi wisatawan saat libur Idul Fitri.
Keramaian orang di tempat wisata itu, kata dia, kemungkinan bisa terjadi penularan COVID-19 meskipun sulit untuk mendeteksi penularannya karena di tempat wisata atau bawaan wisatawan.
"Memang sekarang itu untuk mengidentifikasi klusternya dari, misalnya apa itu efek dari wisata atau memang sebelumnya sudah bawaan, kita juga susah untuk mengidentifikasi," katanya.
Ia mengungkapkan saat ini penyebaran wabah COVID-19 di Garut telah menunjukkan penurunan kasus, meski begitu tetap menjadi perhatian pemerintah untuk tetap mengantisipasinya.
Tim medis di lapangan, kata dia, tetap melakukan penelusuran dan pemeriksaan kesehatan terhadap orang yang menunjukkan gejala maupun pernah kontak fisik dengan pasien positif COVID-19.
"Kalau tidak ada gejala tapi ada kontak fisik kita langsung karantina secara mandiri, kalau berat dirawat di rumah sakit," katanya.
Ia menambahkan tim medis di lapangan juga melakukan tes antigen secara acak selama musim libur Idul Fitri untuk mendeteksi secara dini penularan wabah COVID-19.
Selama tes antigen di tempat penyekatan maupun di objek wisata, kata Leli, hasilnya semua negatif terkonfirmasi COVID-19.
"Dari 200 sampel di lokasi penyekatan dan wisata semua hasil tes cepat antigen negatif," katanya.*
Baca juga: Garut tutup wisata air Cipanas
Baca juga: Terjadi lonjakan pengunjung, wisata pantai di Garut ditutup
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021