Tasikmalaya, 7/9 (ANTARA) - Kawanan perampok di pabrik kayu PT Binea Kayone Lestari, pinggiran jalan raya Ciawi, Kecamatan Indhiangang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa dini hari membawa kabur uang Tunjangan Hari Raya para karyawan sebesar Rp1,8 miliar.
Presiden Komisaris PT Binea Kayone Lestari, Boy Dedi Wijaya, saat dihubungi wartawan mengatakan perampok membawa uang yang disimpan di dalam dua brankas disuatu ruang dalam pabrik.
"Uang itu untuk THR dan uang operasional selama tiga hari," kata Boy.
Selain menggondol uang THR Karyawan, sejumlah uang dan telepon seluler milik masing-masing karyawan yang disekap dijarah para pelaku yang berjumlah lebih dari 10 orang.
Salah seorang karyawan, Ujang mengatakan para karyawan yang ketahuan membawa handphhone langsung diambil oleh perampok berikut uang dalam saku yang dimiliki karyawan.
Selain Ujang, Danil petugas satpam yang juga disekap mengatakan uang dalam saku celananya sebesar Rp15 ribu juga diambil kawanan perampok yang bersenjatakan golok dengan muka pelaku ditutup.
"Saya juga dirampas uang yang ada disaku ini, aneh perampok itu, uang di saku celana Rp15 ribu juga diambil," katanya dengan nada kesal dicampur perasaan yang masih ketakutan.
Sementara itu manager bagian umum, Dani di lokasi pabrik mengatakan tidak mengetahui secara persis dari total kerugian secara keseluruhan.
Ia yang kebetulan sedang tidak ada di lokasi pabrik, mengatakan aksi perampokan itu terjadi saat karyawannya sedang beraktivitas kerja pada jam malam.
Karyawan yang bekerja pada malam hari itu sebanyak 26 orang termasuk petugas Satpam, kata Dani semuanya disekap oleh kawanan perampok di sebuah tempat belakang pabrik.
"Memang ada pergantian jam kerja, nah yang menjadi korban penyekapan itu sebanyak 26 orang," kata Dani menambahkan jumlah keseluruhan karyawan sekitar 1700 orang.
Berdasarkan keterangan korban penyekapan, menjelaskan aksi perampokan tersebut terjadi ketika seluruh karyawan sedang beraktivitas kerja di ruang pengolahan kayu.
Dari arah belakang kawanan perampok itu langsung menodongkan golok dan meminta paksa sambil mengancam akan melukai jika melakukan perlawanan.
Kawanan perampok yang datang dari arah belakang pabrik, sebagian menuju pos pengamanan gerbang utama pabrik dan langsung menodongkan golok hingga seluruh petugas Satpam tidak dapat melakukan perlawanan.
"Pelaku datang tiba-tiba saja, golok sudah dileher, apalagi saya lihat ada yang membawa pistol, saya ketakutan dan tidak dapat melawan, kata salah seorang petugas Satpam, Deni.
Para korban penyekapan akhirnya diikat dengan tali sepatu, bahkan mendapatkan pukulan dan tendangan ketika korban penyekapan tidak menuruti perintah pelaku.
Peristiwa perampokan yang berlangsung kurang dari satu jam itu, kata Deni akhirnya para korban penyekapan yang sempat ditutup mata dan mulutnya itu berhasil meloloskan diri dari jeratan tali sepatu dan langsung melaporkan kepada Polisi.
Sementara itu, Kapolresta Tasikmalaya AKBP Drs Moh Hendra Suhartiyono, di lokasi pabrik mengatakan petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta saksi serta pemilik atau yang bertanggung jawab di pabrik ini," kata Kapolresta.
(KR-FPM/Y003)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Presiden Komisaris PT Binea Kayone Lestari, Boy Dedi Wijaya, saat dihubungi wartawan mengatakan perampok membawa uang yang disimpan di dalam dua brankas disuatu ruang dalam pabrik.
"Uang itu untuk THR dan uang operasional selama tiga hari," kata Boy.
Selain menggondol uang THR Karyawan, sejumlah uang dan telepon seluler milik masing-masing karyawan yang disekap dijarah para pelaku yang berjumlah lebih dari 10 orang.
Salah seorang karyawan, Ujang mengatakan para karyawan yang ketahuan membawa handphhone langsung diambil oleh perampok berikut uang dalam saku yang dimiliki karyawan.
Selain Ujang, Danil petugas satpam yang juga disekap mengatakan uang dalam saku celananya sebesar Rp15 ribu juga diambil kawanan perampok yang bersenjatakan golok dengan muka pelaku ditutup.
"Saya juga dirampas uang yang ada disaku ini, aneh perampok itu, uang di saku celana Rp15 ribu juga diambil," katanya dengan nada kesal dicampur perasaan yang masih ketakutan.
Sementara itu manager bagian umum, Dani di lokasi pabrik mengatakan tidak mengetahui secara persis dari total kerugian secara keseluruhan.
Ia yang kebetulan sedang tidak ada di lokasi pabrik, mengatakan aksi perampokan itu terjadi saat karyawannya sedang beraktivitas kerja pada jam malam.
Karyawan yang bekerja pada malam hari itu sebanyak 26 orang termasuk petugas Satpam, kata Dani semuanya disekap oleh kawanan perampok di sebuah tempat belakang pabrik.
"Memang ada pergantian jam kerja, nah yang menjadi korban penyekapan itu sebanyak 26 orang," kata Dani menambahkan jumlah keseluruhan karyawan sekitar 1700 orang.
Berdasarkan keterangan korban penyekapan, menjelaskan aksi perampokan tersebut terjadi ketika seluruh karyawan sedang beraktivitas kerja di ruang pengolahan kayu.
Dari arah belakang kawanan perampok itu langsung menodongkan golok dan meminta paksa sambil mengancam akan melukai jika melakukan perlawanan.
Kawanan perampok yang datang dari arah belakang pabrik, sebagian menuju pos pengamanan gerbang utama pabrik dan langsung menodongkan golok hingga seluruh petugas Satpam tidak dapat melakukan perlawanan.
"Pelaku datang tiba-tiba saja, golok sudah dileher, apalagi saya lihat ada yang membawa pistol, saya ketakutan dan tidak dapat melawan, kata salah seorang petugas Satpam, Deni.
Para korban penyekapan akhirnya diikat dengan tali sepatu, bahkan mendapatkan pukulan dan tendangan ketika korban penyekapan tidak menuruti perintah pelaku.
Peristiwa perampokan yang berlangsung kurang dari satu jam itu, kata Deni akhirnya para korban penyekapan yang sempat ditutup mata dan mulutnya itu berhasil meloloskan diri dari jeratan tali sepatu dan langsung melaporkan kepada Polisi.
Sementara itu, Kapolresta Tasikmalaya AKBP Drs Moh Hendra Suhartiyono, di lokasi pabrik mengatakan petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta saksi serta pemilik atau yang bertanggung jawab di pabrik ini," kata Kapolresta.
(KR-FPM/Y003)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010