Sekitar 50.000 dari berbagai daerah di Indonesia akan terlibat dalam peringatan Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei 2021, kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
"Khusus KSPI, aksi May Day akan diikuti sekitar 50.000 buruh. Yang sudah tercatat dan yang dilakukan pendataan lebih dari 50.000 buruh di 24 provinsi, di 200 kabupaten/kota," kata Said dalam konferensi pers membahas aksi buruh pada Hari Buruh yang jatuh pada akhir pekan ini.
Buruh anggota KSPI itu berasal dari sekitar 3.000 pabrik yang berada di 24 provins.
Said mengatakan peringatan Hari Buruh nasional akan dipusatkan di depan Istana Merdeka dan gedung Mahkamah Konstitusi. Sedangkan untuk tingkat daerah, aksi akan dilakukan di depan kantor gubernur, bupati dan wali kota di masing-masing daerah.
"Yang lainnya, karena ini masih pandemi COVID-19, puluhan ribu buruh lagi juga akan melakukan aksi di depan pabrik atau perusahaannya masing-masing bekerja," ujarnya.
Mengenai jumlah buruh yang dapat melakukan aksi di lapangan, pihak KSPI masih melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk mengonfirmasi angka pastinya. Koordinasi terkait protokol kesehatan juga dilakukan dengan Satgas COVID-19.
Namun, dia memastikan semua aksi buruh akan dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 dan mereka akan menaati arahan dari Satgas COVID-19, baik di pusat maupun daerah.
KSPI bersama Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani juga tengah berkoordinasi agar perwakilan buruh dapat ditemui oleh pihak pemerintah.
"Setidaknya bisa diterima oleh Menteri Sekretaris Negara atau Menteri Sekretaris Kabinet. Syukur-syukur kami berharap Bapak Presiden Jokowi bisa menerima delegasi buruh," ujar Said.
Baca juga: Menaker apresiasi buruh peringati "May Day" tanpa aksi demonstrasi
Baca juga: SPSI Jabar sebut perusahaan manfaatkan pandemi COVID-19 untuk lakukan PHK
Baca juga: Serikat Buruh Jawa Barat sampaikan lima tuntutan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Khusus KSPI, aksi May Day akan diikuti sekitar 50.000 buruh. Yang sudah tercatat dan yang dilakukan pendataan lebih dari 50.000 buruh di 24 provinsi, di 200 kabupaten/kota," kata Said dalam konferensi pers membahas aksi buruh pada Hari Buruh yang jatuh pada akhir pekan ini.
Buruh anggota KSPI itu berasal dari sekitar 3.000 pabrik yang berada di 24 provins.
Said mengatakan peringatan Hari Buruh nasional akan dipusatkan di depan Istana Merdeka dan gedung Mahkamah Konstitusi. Sedangkan untuk tingkat daerah, aksi akan dilakukan di depan kantor gubernur, bupati dan wali kota di masing-masing daerah.
"Yang lainnya, karena ini masih pandemi COVID-19, puluhan ribu buruh lagi juga akan melakukan aksi di depan pabrik atau perusahaannya masing-masing bekerja," ujarnya.
Mengenai jumlah buruh yang dapat melakukan aksi di lapangan, pihak KSPI masih melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk mengonfirmasi angka pastinya. Koordinasi terkait protokol kesehatan juga dilakukan dengan Satgas COVID-19.
Namun, dia memastikan semua aksi buruh akan dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 dan mereka akan menaati arahan dari Satgas COVID-19, baik di pusat maupun daerah.
KSPI bersama Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani juga tengah berkoordinasi agar perwakilan buruh dapat ditemui oleh pihak pemerintah.
"Setidaknya bisa diterima oleh Menteri Sekretaris Negara atau Menteri Sekretaris Kabinet. Syukur-syukur kami berharap Bapak Presiden Jokowi bisa menerima delegasi buruh," ujar Said.
Baca juga: Menaker apresiasi buruh peringati "May Day" tanpa aksi demonstrasi
Baca juga: SPSI Jabar sebut perusahaan manfaatkan pandemi COVID-19 untuk lakukan PHK
Baca juga: Serikat Buruh Jawa Barat sampaikan lima tuntutan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021