Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Ditjen Perumahan sedang membangun rumah khusus guna merelokasi masyarakat yang terdampak kegiatan konstruksi Bendungan Kuningan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
“Kami terus mendorong pembangunan rumah khusus untuk relokasi masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan ini. Nantinya mereka akan dipindahkan ke lokasi ini sehingga bisa menempati rumah beserta keluarganya,” kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, setidaknya terdapat 419 rumah tipe 28 yang tengah dalam proses pembangunan dan 25 unit sudah selesai dibangun di atas lahan seluas 9,49 hektare dan diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat agar bisa segera dihuni oleh masyarakat.
Khalawi Abdul Hamid juga telah melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan rumah khusus di Kuningan, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Pada kegiatan itu, Dirjen Perumahan bersama rombongan mengecek rumah yang sedang dibangun serta melakukan dialog dengan pihak pelaksana pembangunan untuk mengetahui progres serta kendala pembangunan di lapangan.
Khalawi menerangkan, rumah khusus tersebut dibangun oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II di Desa Sukarapih, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat tidak jauh dari lokasi Bendungan Kuningan.
"Saat ini progres pembangunan 419 rumah yang dibangun pada tahun 2020 - 2021 dengan multi years contract (MYC) sudah mencapai 70 persen. Sedangkan 25 unit rumah khusus sudah dibangun sebelumnya pada tahun 2019 lalu. Kami berharap bulan Juni mendatang pembangunan rumah sudah selesai 100 persen sehubungan akan digenanginya Bendungan Kuningan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Dian Rahmat Yanuar menyatakan, Pemerintah Kabupaten Kuningan memberikan dukungan kepada Kementerian PUPR untuk mendorong program perumahan untuk masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan.
“Kami telah menyiapkan seluas 7,2 hektare untuk lokasi pembangunan Rumah Khusus ini. Warga yang direlokasi ini 80 persen berasal dari Desa Randusari, Kawungsari, Tanjung kerta,” katanya.
Baca juga: M Iriawan: Pembangunan Bendungan Kuningan sudah 84 persen
Baca juga: Kementerian PUPR berharap konstruksi 13 bendungan tuntas pada 2021 termasuk Jabar
Baca juga: Ridwan Kamil usul bangun empat bendungan baru di Jabar kepada Presiden
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
“Kami terus mendorong pembangunan rumah khusus untuk relokasi masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan ini. Nantinya mereka akan dipindahkan ke lokasi ini sehingga bisa menempati rumah beserta keluarganya,” kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, setidaknya terdapat 419 rumah tipe 28 yang tengah dalam proses pembangunan dan 25 unit sudah selesai dibangun di atas lahan seluas 9,49 hektare dan diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat agar bisa segera dihuni oleh masyarakat.
Khalawi Abdul Hamid juga telah melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan rumah khusus di Kuningan, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Pada kegiatan itu, Dirjen Perumahan bersama rombongan mengecek rumah yang sedang dibangun serta melakukan dialog dengan pihak pelaksana pembangunan untuk mengetahui progres serta kendala pembangunan di lapangan.
Khalawi menerangkan, rumah khusus tersebut dibangun oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II di Desa Sukarapih, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat tidak jauh dari lokasi Bendungan Kuningan.
"Saat ini progres pembangunan 419 rumah yang dibangun pada tahun 2020 - 2021 dengan multi years contract (MYC) sudah mencapai 70 persen. Sedangkan 25 unit rumah khusus sudah dibangun sebelumnya pada tahun 2019 lalu. Kami berharap bulan Juni mendatang pembangunan rumah sudah selesai 100 persen sehubungan akan digenanginya Bendungan Kuningan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Dian Rahmat Yanuar menyatakan, Pemerintah Kabupaten Kuningan memberikan dukungan kepada Kementerian PUPR untuk mendorong program perumahan untuk masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan.
“Kami telah menyiapkan seluas 7,2 hektare untuk lokasi pembangunan Rumah Khusus ini. Warga yang direlokasi ini 80 persen berasal dari Desa Randusari, Kawungsari, Tanjung kerta,” katanya.
Baca juga: M Iriawan: Pembangunan Bendungan Kuningan sudah 84 persen
Baca juga: Kementerian PUPR berharap konstruksi 13 bendungan tuntas pada 2021 termasuk Jabar
Baca juga: Ridwan Kamil usul bangun empat bendungan baru di Jabar kepada Presiden
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021