Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat berencana mengawasi secara ketat jalur-jalur kecil atau "jalur tikus" untuk mencegah warga mudik Lebaran.

"Akan ada pengawasan di jalur-jalur kecil atau jalur tikus yang kemungkinan digunakan warga yang nekat mudik ke kampung halaman saat Lebaran nanti," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari dalam acara diskusi mengenai larangan mudik Lebaran 2021 di Kota Bandung, Kamis.

Hery mengatakan bahwa pemerintah provinsi mengantisipasi warga yang nekat mudik menggunakan kendaraan pribadi.

"Tadi masukan dari teman-teman Organda dan PO, jadi jangan sampai mengikuti aturan (larangan mudik) tapi ada angkutan atau kendaraan pribadi ilegal masuk lewat jalan tikus kemudian dibiarkan mudik. Itu jadi fokus kami," kata dia.

Dinas Perhubungan Jawa Barat juga berencana membuat sekat di titik-titik tertentu, khususnya di batas antar-provinsi, guna mencegah warga mudik.

Petugas dari Dinas Perhubungan, Polri, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja akan dikerahkan untuk melakukan penjagaan di 338 titik guna mencegah warga mudik.

"Rencananya akan ada 338 titik di 27 kabupaten/kota di Jabar. Jadi itu dijaga oleh petugas gabungan, bukan hanya dari Dishub Jabar saja," kata Kepala Bidang Perhubungan Transportasi Darat Dinas Perhubungan Jawa Barat Iskandar.

"Jadi posko titik penyekatan ini memang memerlukan sumber daya manusia yang lumayan banyak karena tadi penyekatan itu kan harus memperhentikan kendaraan. Nah kalau orangnya hanya dari Dishub kan enggak bisa melakukan itu," kata dia.

Menurut data Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, warga yang biasa mudik Lebaran di Indonesia sekitar 83 juta orang dan 52 juta orang di antaranya ada di Pulau Jawa.

Di antara warga yang biasa mudik Lebaran di Pulau Jawa, menurut data tersebut, ada sekitar 10,3 juta orang yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Sekitar empat juta warga yang biasa mudik merupakan warga Jawa Barat dan jumlah warga yang biasa meninggalkan Jawa Barat untuk mudik sekitar 13 juta orang.

Berdasarkan data tersebut, diperkirakan ada 17 juta orang yang keluar masuk wilayah Jawa Barat pada masa mudik Lebaran.

Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat bersama dengan Dinas Perhubungan tingkat kabupaten dan kota menyiapkan strategi untuk mengantisipasi sekitar 11 persen pemudik yang tetap berencana pulang kampung meski pandemi COVID-19 belum berakhir dan pemerintah melarang warga mudik Lebaran tahun ini. 

Baca juga: Dinas Perhubungan Jawa Barat antisipasi pemudik lebih dini pada Lebaran 2021

Baca juga: MUI Jabar minta warga patuh larangan mudik Lebaran 1442

Baca juga: KPED Jabar: Larangan mudik tak berpengaruh terhadap mobilitas warga

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021