Kantor BRI Cabang Cianjur, Jawa Barat, bertangungjawab atas keluhan pelanggan yang saldonya berkurang namun tidak melakukan transaksi atau korban skimming, tercatat 30 orang nasabah melaporkan hal yang sama dengan kerugian bervariatif mulai dari Rp5 juta hingga Rp51 juta.
Pimpinan Cabang BRI Cianjur, Yoni Arianto saat dihubungi Senin, mengatakan terkait laporan yang diterima, pihaknya langsung menindaklanjuti pengaduan nasabah dan saat ini tengah melakukan investigasi bersama pihak terkait.
"Jika laporan tersebut terbukti merupakan tindak kejahatan skimming, BRI bertanggungjawab menyelesaikan hal tersebut," katanya.
Pihaknya mengimbau nasabah, agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, rutin melakukan penggantian PIN kartu ATM dan menjaga kerahasiaan data nasabah seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, nomor OTP transaksi.
"Jangan memberikan data apapun termasuk pada orang atau oknum yang mengatasnamakan BRI. Terkait laporan nasabah, akan segera kami tindaklanjuti," katanya.
Sementara sekitar 30 orang nasabah mendatangi Kantor Cabang BRI Cianjur, karena saldo di rekening mereka tiba-tiba hilang, sedangkan pemilik tidak melakukan transaksi sama sekali, namun mereka mendapat pemberitahuan melalui pesan singkat terkait adanya penarikan.
"Saya mendapat pemberitahuan melalui pesan singkat ke ponsel, terkait adanya transaksi penarikan uang hingga Rp5 juta pada hari minggu, Sedangkan saya tidak melakukan transaksi dan tidak keluar rumah, setelah saya cek uang di rekening sudah berkurang," kata Popy Damayanti (28) nasabah BRI warga Kecamatan Cianjur.
Sehingga dia mendatangi kantor BRI Cabang Cianjur, untuk melaporkan hal tersebut, namun di lokasi sudah banyak nasabah yang hendak melaporkan hal yang sama, dimana rekening mereka berkurang sedangkan pemilik tidak melakukan transaksi dengan kerugian bervariatif mulai dari Rp5 juta sampai Rp51 juta.
Hal senada terucap dari Asep Sadili warga Kecamatan Warungkondang yang kehilangan uang sebesar Rp15 juta di dalam rekeningnya, tanpa melakukan transaksi. Hilangnya uang di dalam rekening diketahui ketika hendak menarik uang di ATM.
"Saya terkejut saat hendak menarik uang di ATM sebesar Rp2.5 juta, ditolak karena batas transaksi sudah melebihi batas. Padahal sejak dua hari terakhir tidak ada transaksi yang saya lakukan, setelah dicek saldo saya kosong, padahal terakhir masih ada uang Rp15 juta dalam rekening," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Pimpinan Cabang BRI Cianjur, Yoni Arianto saat dihubungi Senin, mengatakan terkait laporan yang diterima, pihaknya langsung menindaklanjuti pengaduan nasabah dan saat ini tengah melakukan investigasi bersama pihak terkait.
"Jika laporan tersebut terbukti merupakan tindak kejahatan skimming, BRI bertanggungjawab menyelesaikan hal tersebut," katanya.
Pihaknya mengimbau nasabah, agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, rutin melakukan penggantian PIN kartu ATM dan menjaga kerahasiaan data nasabah seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, nomor OTP transaksi.
"Jangan memberikan data apapun termasuk pada orang atau oknum yang mengatasnamakan BRI. Terkait laporan nasabah, akan segera kami tindaklanjuti," katanya.
Sementara sekitar 30 orang nasabah mendatangi Kantor Cabang BRI Cianjur, karena saldo di rekening mereka tiba-tiba hilang, sedangkan pemilik tidak melakukan transaksi sama sekali, namun mereka mendapat pemberitahuan melalui pesan singkat terkait adanya penarikan.
"Saya mendapat pemberitahuan melalui pesan singkat ke ponsel, terkait adanya transaksi penarikan uang hingga Rp5 juta pada hari minggu, Sedangkan saya tidak melakukan transaksi dan tidak keluar rumah, setelah saya cek uang di rekening sudah berkurang," kata Popy Damayanti (28) nasabah BRI warga Kecamatan Cianjur.
Sehingga dia mendatangi kantor BRI Cabang Cianjur, untuk melaporkan hal tersebut, namun di lokasi sudah banyak nasabah yang hendak melaporkan hal yang sama, dimana rekening mereka berkurang sedangkan pemilik tidak melakukan transaksi dengan kerugian bervariatif mulai dari Rp5 juta sampai Rp51 juta.
Hal senada terucap dari Asep Sadili warga Kecamatan Warungkondang yang kehilangan uang sebesar Rp15 juta di dalam rekeningnya, tanpa melakukan transaksi. Hilangnya uang di dalam rekening diketahui ketika hendak menarik uang di ATM.
"Saya terkejut saat hendak menarik uang di ATM sebesar Rp2.5 juta, ditolak karena batas transaksi sudah melebihi batas. Padahal sejak dua hari terakhir tidak ada transaksi yang saya lakukan, setelah dicek saldo saya kosong, padahal terakhir masih ada uang Rp15 juta dalam rekening," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021