Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan kajian untuk menentukan daerah mana saja yang aman atau statusnya zona merah dan hijau penyebaran wabah COVID-19 untuk dijadikan rekomendasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada Mei 2021.

"Nanti akan dipetakan mana yang zona merah, kuning, dan hijau," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani kepada wartawan di Garut, Jumat.

Ia menuturkan Dinkes Kabupaten Garut sudah mendapatkan informasi tentang akan diberlakukannya kembali KBM tatap muka, untuk itu secepatnya akan melakukan kajian wilayah sebaran COVID-19.

"Kita tentunya akan melakukan kajian wilayah untuk sebaran COVID-19 ini, khususnya setelah Lebaran," katanya.

Ia menyampaikan, Dinkes Kabupaten Garut mengingatkan pihak sekolah untuk memperhatikan kondisi lingkungan lembaga pendidikan itu agar tetap bersih dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan saat dilaksankanya KBM tatap muka.

Khusus daerah yang masuk zona merah penyebaran COVID-19, kata dia, tidak direkomendasikan untuk dilaksanakannya KBM tatap muka karena khawatir akan memicu kembali penularan virus tersebut.

"Nanti kami akan sampaikan, walau kemudian yang menentukan boleh dan tidaknya adalah dari Satgas," katanya.

Ia mengungkapkan kondisi kasus COVID-19 di Kabupaten Garut masih terjadi, untuk itu semua pihak tetap waspada dengan selalu mematuhi protokol kesehatan.

Terutama saat Lebaran mendatang, kata dia, disarankan sesuai instruksi pemerintah agar tidak mudik dulu untuk mengantisipasi penyebaran wabah COVID-19.

"Walau pemerintah sudah jelas melarang mudik, tapi ada saja yang memaksakan diri sehingga harus diantisipasi juga," katanya. 

Baca juga: Garut canangkan gerakan bersihkan sekolah sambut KBM

Baca juga: Di Garut ditemukan sekolah belum siap KBM tatap muka

Baca juga: Alasan KBM tatap muka di Garut batal

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021