Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengimbau media massa menyiarkan konten dakwah dengan segmen segala usia selama bulan Ramadhan 1442 H, mulai 12 April 2021.
"Siaran di media pada bulan Ramadhan, banyak yang bisa disisipi dengan konten dakwah," kata Dedie A Rachim di Kota Bogor, Kamis (1/4).
Menurut Dedie A Rachim, menjelang bulan Ramadhan, media perlu membuat materi siaran dengan sisipan konten dakwah untuk segala usia.
"Pada pandemi COVID-19 saat ini, aktivitas lebih banyak dilakukan di rumah, termasuk aktivitas menonton siaran televisi dan mendengarkan siaran radio.
"Di Kota Bogor ada sekitar 20 stasiun radio yang masih aktif mengudara. Bahkan beberapa di antaranya adalah radio dengan konten khusus Islami. Jadi selama bulan Ramadhan, materi siarannya bisa disisipi dengan konten dakwah," katanya.
Menurut dia, materi siaran radio yang bervariasi menjadi sarana alternatif dakwah bagi pendengar radio, khususnya para pemuda. Karena itu, materi siarannya harus disesuaikan dengan segmen usia pendengarnya, sehingga pendengarnya tetap menikmati.
Dedie mencontohkan, konten dakwah pada siaran radio seperti kuliah tujuh menit, atau talkshow yang menyisipkan kutipan ayat Al Quran dan Hadits Nabi.
Baca juga: Gubernur Jabar ajak media masif edukasi warga tentang kesuksesan vaksin
Baca juga: Dewan Pers: Wartawan adalah profesi yang tidak bisa berhenti saat pandemi
Baca juga: Forum Pemred minta Perhumas Indonesia dukung media massa kredibel
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Siaran di media pada bulan Ramadhan, banyak yang bisa disisipi dengan konten dakwah," kata Dedie A Rachim di Kota Bogor, Kamis (1/4).
Menurut Dedie A Rachim, menjelang bulan Ramadhan, media perlu membuat materi siaran dengan sisipan konten dakwah untuk segala usia.
"Pada pandemi COVID-19 saat ini, aktivitas lebih banyak dilakukan di rumah, termasuk aktivitas menonton siaran televisi dan mendengarkan siaran radio.
"Di Kota Bogor ada sekitar 20 stasiun radio yang masih aktif mengudara. Bahkan beberapa di antaranya adalah radio dengan konten khusus Islami. Jadi selama bulan Ramadhan, materi siarannya bisa disisipi dengan konten dakwah," katanya.
Menurut dia, materi siaran radio yang bervariasi menjadi sarana alternatif dakwah bagi pendengar radio, khususnya para pemuda. Karena itu, materi siarannya harus disesuaikan dengan segmen usia pendengarnya, sehingga pendengarnya tetap menikmati.
Dedie mencontohkan, konten dakwah pada siaran radio seperti kuliah tujuh menit, atau talkshow yang menyisipkan kutipan ayat Al Quran dan Hadits Nabi.
Baca juga: Gubernur Jabar ajak media masif edukasi warga tentang kesuksesan vaksin
Baca juga: Dewan Pers: Wartawan adalah profesi yang tidak bisa berhenti saat pandemi
Baca juga: Forum Pemred minta Perhumas Indonesia dukung media massa kredibel
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021