Cirebon, 6/8 (ANTARA) - Petani tebu rakyat yang tergabung dalam asosiasi petani tebu rakyat Indonesia, Jabar, kini memberi beasiswa kepada putra-putri petani untuk menjadi tenaga ahli teknis pembuatan gula, termasuk dalam penghitungan rendemen.

"Mulai tahun ini, kami memprogramkan pemberian beasiswa kepada putra-putri petani tebu untuk meneruskan pada jenjang sarjana (S1) di Institut Pertanian Stiper Yogyakarta," kata Ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jabar HM Anwar Asmali, kepada wartawan di Cirebon, Jumat.

Menurut dia, idealnya APTRI Jabar membutuhkan sebanyak 25 sarjana perkebunan yang ahli bidang rendemen, tetapi tahun ini baru bisa memberi beasiswa kepada tujuh orang.

Perincian 25 orang sarjana ahli rendemen tersebut berdasarkan asumsi setiap pabrik gula (PG) di Jabar sebagai mitra kerja APTRI, yakni PG Jatitujuh, PG Subang, PG Sindang Laut, PG Karangsuwung dan PG Tersana Baru masing-masing membutuhkan lima sarjana.

"Petani APTRI sekarang belum ada sarjana ahli pembuatan gula terutama penghitungan rendemen, sementara mitra kerja kita yakni pihak PG adalah orang-orang terdidik," paparnya.

Selama ini, petani hanya diberi kursus paling lama 15 hari untuk mengetahui cara-cara penghitungan rendemen, ucapnya menegaskan.

Karena itu, APTRI berupaya meningkatkan pendidikan anak petani tebu agar setara dengan mitra kerja, ujarnya menambahkan.

Para putra-putri yang mendapat besiswa tersebut akan dilakukan secara bertahap."Yang jelas, kami menyediakan dana Rp550 juta untuk keperluan tersebut," katanya menambahkan.

Oleh karena dana untuk mencetak serjana perkebunan ahli rendemen tersebut terbatas maka ia berharap kepada Pemerintah Provinsi Jabar mengalokasikan dananya bagi pendidikan tersebut.

"Kami berharap, Pemprov Jabar berpartisipasi terhadap kebutuhan pendidikan, khusus untuk menciptakan sarjana perkebunan ahli rendemen dan kalangan petani tebu di daerah itu," katanya berhara.***3***

Yasad A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010