Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai komoditas porang memiliki potensi besar sebagai komoditas mahkota karena permintaan ekspornya terus meningkat sebagai bahan pangan alternatif dan bahan baku kosmetik.

"Diskusi porang pada hari ini adalah sesuatu yang sangat penting bagi bangsa dan negara. Karena itu, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menjadikan
kehidupan lebih baik pada sektor pertanian," kata Syahrul saat membuka Talkshow "Strategi Pengembangan Porang sebagai Komoditas Mahkota" di Auditorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslibangbun) Kementerian Pertanian, Cimanggu, Kota Bogor, Kamis.

Hadir pada kegiatan tersebut antara lain Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian Fadjri Djufri, pebajat di Kementerian Pertanian, perwakilan petani porang, serta perwakilan Kadin Indonesia.



Menurut Syahrul Yasin Limpo, komoditas porang saat ini potensinya semakin besar dengan terus meningkatnya permintaan ekspor untuk bahan pangan alternatif dan bahan baku kosmetik.

"Komoditas porang dalam bentuk tepung dan chips saat ini di ekspor ke 16 negara antara lain, China, Jepang, Thailand, Taiwan, dan Myanmar. Beberapa negara lainnya masih meminta kepada Indonesia untuk mengekspor komoditas porang ke negaranya," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian menerapkan lima cara bertindak (CB) guna mewujudkan peningkatan komoitas porang mulai dari hulu hilir yang disebut 5 CB.

Kelima CB tersebut adalah, CB 1 yakni mengembangkan kapasitas peningkatan produksi, CB 2 berkaitan dengan pangan lokal, CB 3 penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, CB 4 pengembangan pertanian modern, serta CB 5 adalah gerakan tiga kali ekapor (Geratieks).



Menurut Mentan, semua CB itu dilaksanakan dengan sistem kerja "extra ordinary" serta penuh keyakinan dan optimisme untuk menjadikan pertanian Indonesia semakin diperhitungkan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan, Fadjri Djufri menambahkan saat ini pemerintah telah menyiapkan teknologi modern untuk mengakomodasi kepentingan produksi komoditas Porang dari hulu sampai hilir.

"Kementerian Pertanian saat ini sudah melepas Porang Madiun 1, serta sedang mengidentifikasi porang unggul lainya. Alhamdulilah kami juga telah menemukan formula percepatan pembibitan Porang yang lebih canggih lagi melalui kultur jaringan," katanya.

Menurut dia, Kementerian pertanian juga sedang menyiapkan sistem pengolahan pasca-produksi prang seperti pembuatan alat pengolahan porang sederhana untuk meningkatkan nilai jualnya.

Baca juga: Ciamis dorong petani milenial kembangkan tanaman porang

Baca juga: Pemprov Jabar dorong budi daya tanaman umbi porang

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021